4 Negara Asia Tenggara Sekutu Rusia, Siapa Saja?
loading...
A
A
A
MOSKOW - Sedikitnya ada empat negara Asia Tenggara sekutu Rusia yang bisa diketahui. Salah satunya adalah Thailand.
Setelah invasinya ke Ukraina pada Oktober 2022, Rusia banyak mendapat kecaman dan sanksi dari dunia internasional. Hampir berlangsung dua tahun, Moskow masih bisa bertahan dengan langkah-langkah strategis yang dilakukannya.
Ketika Barat berupaya mengisolasi Rusia dari panggung internasional, Moskow memiliki strategi lain. Sebagai contoh, mereka mencoba untuk menebar pengaruh atau setidaknya meningkatkan hubungannya dengan negara-negara Asia.
Saat ini, Rusia masih menikmati hubungan hangat dengan negara Asia, termasuk di bagian tenggaranya. Beberapa di antaranya bahkan solid mempertahankan kerja samanya di tengah gempuran kecaman Barat. Siapa saja?
Negara Asia Tenggara Sekutu Rusia
Thailand terus berbisnis dengan Rusia terlepas dari kondisi Moskow yang menghadapi rentetan sanksi Barat dan isolasi politik setelah invasinya ke Ukraina pada 24 Februari 2022.
Bangkok bahkan sempat memutuskan abstain dari pemungutan suara PBB untuk mengutuk Rusia atas aneksasi empat wilayah di Ukraina.
Mengutip Asia Times, Thailand telah menolak mematuhi permintaan dunia untuk mengutuk invasi Rusia ke Ukraina karena ingin menjaga keseimbangan. Selain itu, mereka juga tidak memiliki riwayat perselisihan politik dengan Moskow sebelumnya.
Melihat ke belakang, hubungan antara Thailand dan Rusia sebenarnya sudah terjalin cukup lama. Hal ini bisa ditelusuri sejak terciptanya ikatan pribadi erat antara keluarga kerajaan Siam dan Rusia pada masa pemerintahan Tsar Alexander III di Moskow.
Setelah kedua pemimpinnya saling berkunjung, mereka kemudian menjalin hubungan diplomatik. Rusia bahkan pernah memberikan dukungan diplomatik dan memperkuat kedudukan Bangkok melawan penjajah Prancis dan Inggris pada abad ke-19 sebelum Siam mengganti namanya menjadi Thailand.
Hubungan Myanmar-Rusia telah menguat secara signifikan sejak Moskow mengakui perebutan kekuasaan oleh Tatmadaw pada 1 Februari 2021.
Sementara itu, junta militer juga mendukung invasi Kremlin ke Ukraina pada 24 Februari 2022.
Mengutip Fulcrum, kemajuan hubungan di antara kedua negara seperti akan terus berkembang.
Menghadapi ketidaksetujuan internasional dan sanksi Barat, mereka bahkan sudah menjalin hubungan diplomatik dan politik yang lebih erat serta bergerak bersama memperdalam kerja sama militer hingga ekonomi.
Pada riwayatnya, hubungan Myanmar dan Rusia telah membaik selama beberapa waktu terakhir. Di sisi Rusia, hubungan dekatnya dengan Myanmar memiliki manfaat dalam hal peningkatan penjualan senjata dan merusak upaya barat dalam menggalang dukungan global menentang invasi Kremlin ke Ukraina.
Berikutnya ada Vietnam. Hanoi sebelumnya sempat abstain beberapa kali pada pandangan kritis PBB terhadap Rusia.
Pada hubungannya, ada beberapa faktor yang membuat Vietnam tetap terikat dengan Rusia. Pertama, Moskow secara historis telah menjalin hubungan diplomatik dengan Hanoi sejak 1950.
Kemudian, Rusia juga menjadi mitra kunci dalam beberapa proyek Vietnam di Laut China Selatan. Sayangnya, kedekatan tersebut menjadi canggung mengingat Hanoi yang juga membutuhkan dukungan Amerika Serikat untuk memajukan ambisi ekonominya.
Terbaru, Vladimir Putin berkunjung ke Hanoi dan menandatangani lebih dari selusin kesepakatan. Bersama tawaran untuk memasok bahan bakar fosil, termasuk gas alam ke Vietnam, Moskow berupaya meningkatkan hubungan di Asia guna mengimbangi peningkatan isolasi internasional atas perangnya di Ukraina.
Belakangan, Rusia berupaya membangun hubungan kembali dengan Laos. Dalam hal ini, Moskow ingin memiliki relasi yang sama seperti era Uni Soviet dulu.
Selama beberapa tahun terakhir, hubungan bilateral di antara kedua negara juga berkembang pesat. Laos menjadi salah satu mitra politik Federasi Rusia yang paling dapat diandalkan di Asia Timur dan Pasifik.
Kerja sama dalam berbagai bidang pun terus digencarkan. Laos sendiri menjadi salah satu negara yang abstain saat pengambilan keputusan mengecam perang Rusia di Ukraina.
Itulah sejumlah negara Asia Tenggara sekutu Rusia yang bisa diketahui.
Setelah invasinya ke Ukraina pada Oktober 2022, Rusia banyak mendapat kecaman dan sanksi dari dunia internasional. Hampir berlangsung dua tahun, Moskow masih bisa bertahan dengan langkah-langkah strategis yang dilakukannya.
Ketika Barat berupaya mengisolasi Rusia dari panggung internasional, Moskow memiliki strategi lain. Sebagai contoh, mereka mencoba untuk menebar pengaruh atau setidaknya meningkatkan hubungannya dengan negara-negara Asia.
Saat ini, Rusia masih menikmati hubungan hangat dengan negara Asia, termasuk di bagian tenggaranya. Beberapa di antaranya bahkan solid mempertahankan kerja samanya di tengah gempuran kecaman Barat. Siapa saja?
Negara Asia Tenggara Sekutu Rusia
1. Thailand
Thailand terus berbisnis dengan Rusia terlepas dari kondisi Moskow yang menghadapi rentetan sanksi Barat dan isolasi politik setelah invasinya ke Ukraina pada 24 Februari 2022.
Bangkok bahkan sempat memutuskan abstain dari pemungutan suara PBB untuk mengutuk Rusia atas aneksasi empat wilayah di Ukraina.
Mengutip Asia Times, Thailand telah menolak mematuhi permintaan dunia untuk mengutuk invasi Rusia ke Ukraina karena ingin menjaga keseimbangan. Selain itu, mereka juga tidak memiliki riwayat perselisihan politik dengan Moskow sebelumnya.
Melihat ke belakang, hubungan antara Thailand dan Rusia sebenarnya sudah terjalin cukup lama. Hal ini bisa ditelusuri sejak terciptanya ikatan pribadi erat antara keluarga kerajaan Siam dan Rusia pada masa pemerintahan Tsar Alexander III di Moskow.
Setelah kedua pemimpinnya saling berkunjung, mereka kemudian menjalin hubungan diplomatik. Rusia bahkan pernah memberikan dukungan diplomatik dan memperkuat kedudukan Bangkok melawan penjajah Prancis dan Inggris pada abad ke-19 sebelum Siam mengganti namanya menjadi Thailand.
2. Myanmar
Hubungan Myanmar-Rusia telah menguat secara signifikan sejak Moskow mengakui perebutan kekuasaan oleh Tatmadaw pada 1 Februari 2021.
Sementara itu, junta militer juga mendukung invasi Kremlin ke Ukraina pada 24 Februari 2022.
Mengutip Fulcrum, kemajuan hubungan di antara kedua negara seperti akan terus berkembang.
Menghadapi ketidaksetujuan internasional dan sanksi Barat, mereka bahkan sudah menjalin hubungan diplomatik dan politik yang lebih erat serta bergerak bersama memperdalam kerja sama militer hingga ekonomi.
Pada riwayatnya, hubungan Myanmar dan Rusia telah membaik selama beberapa waktu terakhir. Di sisi Rusia, hubungan dekatnya dengan Myanmar memiliki manfaat dalam hal peningkatan penjualan senjata dan merusak upaya barat dalam menggalang dukungan global menentang invasi Kremlin ke Ukraina.
3. Vietnam
Berikutnya ada Vietnam. Hanoi sebelumnya sempat abstain beberapa kali pada pandangan kritis PBB terhadap Rusia.
Pada hubungannya, ada beberapa faktor yang membuat Vietnam tetap terikat dengan Rusia. Pertama, Moskow secara historis telah menjalin hubungan diplomatik dengan Hanoi sejak 1950.
Kemudian, Rusia juga menjadi mitra kunci dalam beberapa proyek Vietnam di Laut China Selatan. Sayangnya, kedekatan tersebut menjadi canggung mengingat Hanoi yang juga membutuhkan dukungan Amerika Serikat untuk memajukan ambisi ekonominya.
Terbaru, Vladimir Putin berkunjung ke Hanoi dan menandatangani lebih dari selusin kesepakatan. Bersama tawaran untuk memasok bahan bakar fosil, termasuk gas alam ke Vietnam, Moskow berupaya meningkatkan hubungan di Asia guna mengimbangi peningkatan isolasi internasional atas perangnya di Ukraina.
4. Laos
Belakangan, Rusia berupaya membangun hubungan kembali dengan Laos. Dalam hal ini, Moskow ingin memiliki relasi yang sama seperti era Uni Soviet dulu.
Selama beberapa tahun terakhir, hubungan bilateral di antara kedua negara juga berkembang pesat. Laos menjadi salah satu mitra politik Federasi Rusia yang paling dapat diandalkan di Asia Timur dan Pasifik.
Kerja sama dalam berbagai bidang pun terus digencarkan. Laos sendiri menjadi salah satu negara yang abstain saat pengambilan keputusan mengecam perang Rusia di Ukraina.
Itulah sejumlah negara Asia Tenggara sekutu Rusia yang bisa diketahui.
(sya)