Dikerjai Rusia, Senjata Canggih Barat Menjadi Tak Berguna dalam Perang Rusia

Kamis, 11 Juli 2024 - 07:44 WIB
loading...
A A A
Pensiunan Jenderal AS Ben Hodges, yang pernah meramalkan bahwa senjata Barat akan membantu Ukraina merebut Crimea pada musim dingin lalu, mengatakan kepada surat kabar tersebut: “Kita mungkin membuat beberapa asumsi yang buruk karena selama 20 tahun terakhir kita meluncurkan senjata presisi terhadap orang-orang yang tidak dapat berbuat apa-apa tentang hal itu dan Rusia serta China memang memiliki kemampuan ini.”

Beberapa sistem persenjataan NATO yang paling canggih juga mengalami nasib serupa di Ukraina. Bom Diameter Kecil yang Diluncurkan di Darat (GLSDB) yang baru dikembangkan, merupakan proyek gabungan Boeing di AS dan Saab di Swedia, diberikan kepada Ukraina awal tahun ini, dan pasukan Kyiv menembakkan amunisi berpemandu GPS ini sebelum rekan-rekan Amerika mereka.

Namun, senjata ini telah ditarik dari medan perang setelah terbukti tidak efektif melawan senjata elektronik Rusia.

Demikian pula, senjata elektronik Rusia telah secara signifikan menumpulkan keakuratan rudal GMLRS yang disediakan oleh Barat milik Ukraina, yang ditembakkan dari sistem roket peluncuran ganda HIMARS, kata militer Ukraina kepada WSJ.

Seperti halnya peluru Excalibur, rudal GMLRS pernah digambarkan oleh para pakar dan analis pro-Kyiv sebagai “pengubah permainan” yang akan membuat konflik menguntungkan Ukraina.

Rusia telah lama menegaskan bahwa sistem persenjataan Barat tidak akan dapat menghalanginya mencapai kemenangan. Memasok senjata-senjata ini adalah “proyek sia-sia” yang hanya akan mendorong Kyiv untuk “melakukan kejahatan baru", menurut duta besar Moskow untuk Washington, Anatoly Antonov, pada pekan lalu.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Trump: AS Menang dalam...
Trump: AS Menang dalam 2 Perang Dunia
AS Jual Rudal AMRAAM...
AS Jual Rudal AMRAAM ke Arab Saudi Senilai Rp57,6 Triliun
Deplu AS Setujui Penjualan...
Deplu AS Setujui Penjualan Peralatan Senilai Rp5 Triliun untuk F-16 ke Ukraina
AS Menuntut Perundingan...
AS Menuntut Perundingan Langsung Rusia-Ukraina Tanpa Mediator
AS Mulai Bagikan Info...
AS Mulai Bagikan Info Intel Ruang Angkasa Sensitif China dan Rusia pada Five Eyes
Trump Tegaskan AS Memenangkan...
Trump Tegaskan AS Memenangkan 2 Perang Dunia
Siapa Scott Bessent,...
Siapa Scott Bessent, Menkeu Gay AS yang Resmikan Penjualan Logam Jarang Ukraina ke AS?
26 Kali Tusuk Bocah...
26 Kali Tusuk Bocah Palestina-Amerika hingga Tewas, Pria Ini Dihukum 53 Tahun Penjara
4 Negara yang Bantu...
4 Negara yang Bantu Padamkan Kebakaran Israel, Ada Italia
Rekomendasi
Rahasia Ilmiah Kopi...
Rahasia Ilmiah Kopi Tubruk, Peneliti IPB Ungkap Alasan Rasa Lebih Kuat dan Nikmat
Pemkab Malang Restui...
Pemkab Malang Restui Arema Berkandang di Stadion Kanjuruhan
Prabowo Gelar Rapat...
Prabowo Gelar Rapat Perluasan Cakupan Makan Bergizi Gratis
Berita Terkini
Trump: AS Menang dalam...
Trump: AS Menang dalam 2 Perang Dunia
1 jam yang lalu
4 Alasan Pangeran Harry...
4 Alasan Pangeran Harry Ingin Rekonsiliasi dengan Raja Charles
2 jam yang lalu
AS Jual Rudal AMRAAM...
AS Jual Rudal AMRAAM ke Arab Saudi Senilai Rp57,6 Triliun
3 jam yang lalu
Pemilu Australia Digelar...
Pemilu Australia Digelar dalam Bayang-bayang Kebijakan Donald Trump
4 jam yang lalu
Pemilu Singapura seperti...
Pemilu Singapura seperti Sandiwara, Hanya Melanggengkan Kekuasaan PAP
5 jam yang lalu
Setelah Tempuh 8.000...
Setelah Tempuh 8.000 Km, Jemaah Haji Berkuda dari Spanyol Tiba di Arab Saudi
6 jam yang lalu
Infografis
Siapa Lebih Unggul Pakistan...
Siapa Lebih Unggul Pakistan atau India dalam Senjata Nuklir?
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved