Kisah Kim Jong-un: Nyetir Umur 7 Tahun, Diberi Pistol Umur 11 Tahun

Senin, 17 Juni 2019 - 14:59 WIB
Kisah Kim Jong-un: Nyetir Umur 7 Tahun, Diberi Pistol Umur 11 Tahun
Kisah Kim Jong-un: Nyetir Umur 7 Tahun, Diberi Pistol Umur 11 Tahun
A A A
SEOUL - Sebuah biografi mengungkap perilaku nakal diktator Korea Utara (Korut) Kim Jong-un saat masih anak-anak. Cerita masa lalu itu menyebut Kim mulai belajar mengemudikan mobil saat berusia tujuh tahun dan diberi pistol untuk pertama kalinya saat usianya 11 tahun.

Riwayat masa kecil diktator muda Korut itu merupakan kisahnya sebelum dan ketika menjadi siswa di sekolah swasta bergengsi di Bern, Swiss.

Biografi berjudul The Great Successor: The Secret Rise and Rule of Kim Jong-un tersebut ditulis oleh jurnalis Washington Post, Anna Fifield. Menurut buku itu, masa kecil sang diktator penuh dengan kemewahan.

Ada cerita nakal Kim saat anak-anak, yakni menendang dan meludahi teman-teman sekelasnya ketika dia mendengar mereka berbicara dalam bahasa Jerman. Bahasa itu merupakan bahasa yang ingin dikuasasi Kim Jong-un kala itu.

Mobil yang jadi kendaraan Kim untuk belajar mengemudi adalah mobil modifikasi pemberian ayahnya, Kim Jong-il.

Masih menurut biografi tersebut, Kim kecil juga terkenal sombong dengan membawa pistol Colt .45 di pinggangnya sejak usia 11 tahun.

Biografi yang dikutip The Telegraph, Senin (17/6/2019), mengatakan Kim kecil kerap menerima game Super Mario terbaru, mesin pinball, dan gadget berteknologi tinggi.

Dia juga mengembangkan selera untuk bioskop, menikmati film-film seperti James Bond, Dracula dan Ben-Hur di bioskop-bioskop pribadi yang kedap suara.

Sang ayah, Kim Jong-il, terkenal karena terobsesi dengan film dan dilaporkan memiliki lebih dari 20.000 video dan DVD.

Kim Jong-un berusia 12 tahun ketika dia dikirim ke sekolah bergengsi di Bern, Swiss, pada tahun 1996. Dia menggunakan nama palsu "Pak Un" dan awalnya tinggal dengan seorang bibi, sebelum wanita tersebut membelot ke Amerika Serikat (AS).

Sang diktator Pyongyang juga dikenal karena emosinya yang berapi-api dan terlibat dalam pembicaraan kotor selama pertandingan bola basket di sebuah sekolah di Swiss. Dia pernah berkeliling Eropa menggunakan paspor palsu.

Bibinya, Ko Yong Suk, memberi tahu Anna Fifield bahwa dia berusaha menciptakan suasana keluarga di rumah mereka di Swiss.

"Teman-teman mereka datang, dan saya membuatkan mereka makanan ringan. Itu adalah masa kanak-kanak yang sangat normal dengan pesta ulang tahun dan hadiah dan anak-anak Swiss datang untuk bermain," kata Ko Yong Suk.

Ko Yong Suk menambahkan bahwa tahun-tahun Kim di Swiss menunjukkan kepadanya bahwa ia bukan siapa-siapa di luar Korea Utara dan meyakinkannya tentang perlunya mempertahankan rezim ayahnya.

Kim muda dilaporkan menerima pendidikan sejarah yang komprehensif di Swiss, dengan berbagai topik termasuk Martin Luther King Jr, Nelson Mandela dan Revolusi Prancis.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4436 seconds (0.1#10.140)