Koalisi Partai Sayap Kiri Menang Pemilu Prancis

Senin, 08 Juli 2024 - 16:25 WIB
loading...
Koalisi Partai Sayap...
Koalisi partai sayap kiri memenangi pemilu Prancis. Foto/AP
A A A
PARIS - Prancis menghadapi parlemen yang kaku dan negosiasi yang sulit untuk membentuk pemerintahan. Itu setelah gelombang sayap kiri yang mengejutkan menghalangi upaya Marine Le Pen untuk membawa kelompok sayap kanan ke tampuk kekuasaan.

Front Populer Baru (NFP) yang berhaluan kiri muncul sebagai kekuatan dominan di Majelis Nasional setelah pemilu hari Minggu, namun karena tidak ada satu kelompok pun yang mendapatkan mayoritas, kemungkinannya adalah NFP akan membentuk pemerintahan minoritas atau membangun koalisi yang luas dan sulit dikendalikan.

Hasil ini memberikan pukulan telak bagi Presiden Emmanuel Macron dan meninggalkan perekonomian terbesar kedua di zona euro tersebut dalam ketidakpastian, menandai periode ketidakstabilan politik hanya beberapa minggu sebelum Paris menjadi tuan rumah Olimpiade.

Macron berakhir dengan parlemen yang terfragmentasi, yang akan melemahkan peran Prancis di Uni Eropa dan negara-negara lain, serta menyulitkan siapa pun untuk mendorong agenda domestik.

Melansir Reuters, kelompok kiri memenangkan 182 kursi, aliansi sentris Macron 168 kursi, dan Reli Nasional (RN) yang dipimpin Le Pen serta sekutunya 143 kursi.

“Menurut logika lembaga kami, Emmanuel Macron hari ini harus secara resmi mengundang Front Populer Baru untuk mencalonkan seorang perdana menteri,” kata pemimpin Partai Hijau Marine Tondelier, salah satu dari sejumlah tokoh NFP yang dipandang sebagai kandidat potensial untuk jabatan tersebut.

"Akankah dia melakukannya atau tidak? Karena presiden ini selalu penuh kejutan, kita lihat saja nanti," katanya di radio RTL.

Perdana Menteri Gabriel Attal mengatakan dia akan mengajukan pengunduran dirinya pada hari Senin, namun tidak jelas apakah presiden akan segera menerimanya, mengingat tugas berat yang harus dilakukan untuk membentuk pemerintahan. Attal mengatakan dia bersedia untuk tetap berperan sebagai caretaker.

Para pemimpin NFP bertemu semalam untuk melakukan pembicaraan pertama tentang bagaimana melanjutkannya, namun dalam wawancara media pada hari Senin mereka tidak memberikan arahan.

Tondelier mengatakan di radio France Inter bahwa perdana menteri bisa jadi adalah seseorang dari partai sayap kiri France Unbowed, Partai Hijau atau Sosialis, tiga partai terbesar dalam aliansi tersebut.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2092 seconds (0.1#10.140)