Profil Jenderal Jennie Carignan, Wanita Pertama yang Jadi Panglima Militer Kanada
loading...
A
A
A
JAKARTA - Untuk pertama kali dalam sejarahnya, Angkatan Bersenjata Kanada (CAF) akan dipimpin oleh seorang wanita. Wanita tersebut adalah Letnan Jenderal Jennie Carignan.
Perdana Menteri (PM) Justin Trudeau mengumumkan penunjukan Letnan Jenderal Jennie Carignan sebagai Kepala Staf Pertahanan (CDS) atau Panglima Militer CAF berikutnya pada Rabu, 3 Juli 2024.
“Saya mengucapkan selamat kepada Letnan Jenderal Jennie Carignan atas pengangkatannya yang akan datang. Sepanjang kariernya, kualitas kepemimpinannya yang luar biasa, komitmen terhadap keunggulan, dan dedikasinya terhadap pelayanan telah menjadi aset yang luar biasa bagi Angkatan Bersenjata kita," kata Trudeau.
"Saya yakin, sebagai Kepala Staf Pertahanan Kanada yang baru, dia akan membantu Kanada menjadi lebih kuat, lebih aman, dan siap mengatasi tantangan keamanan global,” lanjut Trudeau.
Upacara Pergantian Komando akan berlangsung pada 18 Juli mendatang, memungkinkan Jenderal CDS saat ini Wayne Eyre untuk menyerahkan tongkat estafet kepada Letnan Jenderal Carignan, saat dia mengambil peran sebagai CDS wanita pertama.
“Saat kita mempersiapkan babak baru dalam kepemimpinan Angkatan Bersenjata Kanada, saya ingin menyampaikan ucapan selamat yang tulus kepada Letnan Jenderal Jennie Carignan atas penunjukannya untuk menggantikan saya sebagai Kepala Staf Pertahanan yang akan datang,” kata Jenderal Eyre.
Carignan lahir pada tahun 1968, dan dibesarkan di Asbestos, Quebec, di rumah tangga berbahasa Prancis.
Saat tumbuh dewasa, satu-satunya karier yang dia pertimbangkan selain militer adalah menari karena dia telah belajar menari balet, liris, dan jazz sejak usia delapan tahun.
Dia merupakan putri seorang polisi dan guru.
Carignan bergabung dengan Angkatan Darat Kanada pada tahun 1986, tiga tahun sebelum Kanada mengizinkan perempuan dalam peran tempur.
Dilatih sebagai insinyur tempur—tentara yang membersihkan bom dan mendirikan serta menghancurkan struktur medan perang—Carignan, ibu dari empat anak, naik pangkat dan menjadi wanita pertama yang memimpin unit tempur Kanada pada tahun 2008.
Selama 38 tahun karier militernya, Carignan telah memimpin pasukan di berbagai negara, termasuk masa jabatan penting di Afghanistan, di mana dia lolos dari serangan bom bunuh diri dan alat peledak rakitan yang merusak konvoinya.
Carignan juga pernah bertugas di Bosnia-Herzegovina dan Suriah, memimpin misi pelatihan NATO di Irak dari 2019 hingga 2020, dan memimpin Divisi 2 Kanada—resimen militer terbesar dengan lebih dari 10.000 tentara.
Sebagai pengakuan atas kepemimpinan dan keberaniannya, Carignan menerima Meritorious Service Medal dan Order of Military Merit dari Gubernur Jenderal pada tahun 2011.
Selama tiga tahun terakhir, dia menjabat sebagai Kepala Perilaku Profesional dan Budaya Militer, posisi yang dibentuk setelah krisis pelanggaran seksual di CAF.
Pada tahun 2022, sebuah laporan eksternal menyatakan: "CAF memusuhi perempuan dan mendukung terjadinya insiden pelecehan dan penyerangan seksual yang lebih serius”.
Laporan itu muncul setelah ratusan kasus pelecehan seksual dilaporkan, termasuk beberapa kasus yang melibatkan petinggi. Carignan kemudian ditugaskan untuk mereformasi budaya ini menjadi lebih hormat dan inklusif.
Selain reformasi budaya, Carignan menghadapi tantangan untuk meningkatkan belanja pertahanan Kanada di tengah tekanan dari sekutu NATO-nya. CAF juga bergulat dengan kurangnya perekrutan dan lambatnya peningkatan peralatan.
Carignan menikah dengan Eric Lefrançois pada tahun 1990, bertemu saat berada di peleton yang sama di perguruan tinggi militer dan mengikuti kelas dansa ballroom bersama selama di sana.
Sang suami kemudian pensiun dari tentara untuk menjaga keempat anak mereka. Dua anak mereka, seorang putra dan seorang putri, juga bertugas di CAF.
Perdana Menteri (PM) Justin Trudeau mengumumkan penunjukan Letnan Jenderal Jennie Carignan sebagai Kepala Staf Pertahanan (CDS) atau Panglima Militer CAF berikutnya pada Rabu, 3 Juli 2024.
“Saya mengucapkan selamat kepada Letnan Jenderal Jennie Carignan atas pengangkatannya yang akan datang. Sepanjang kariernya, kualitas kepemimpinannya yang luar biasa, komitmen terhadap keunggulan, dan dedikasinya terhadap pelayanan telah menjadi aset yang luar biasa bagi Angkatan Bersenjata kita," kata Trudeau.
"Saya yakin, sebagai Kepala Staf Pertahanan Kanada yang baru, dia akan membantu Kanada menjadi lebih kuat, lebih aman, dan siap mengatasi tantangan keamanan global,” lanjut Trudeau.
Upacara Pergantian Komando akan berlangsung pada 18 Juli mendatang, memungkinkan Jenderal CDS saat ini Wayne Eyre untuk menyerahkan tongkat estafet kepada Letnan Jenderal Carignan, saat dia mengambil peran sebagai CDS wanita pertama.
“Saat kita mempersiapkan babak baru dalam kepemimpinan Angkatan Bersenjata Kanada, saya ingin menyampaikan ucapan selamat yang tulus kepada Letnan Jenderal Jennie Carignan atas penunjukannya untuk menggantikan saya sebagai Kepala Staf Pertahanan yang akan datang,” kata Jenderal Eyre.
Profil Letnan Jenderal Jennie Carignan
Carignan lahir pada tahun 1968, dan dibesarkan di Asbestos, Quebec, di rumah tangga berbahasa Prancis.
Saat tumbuh dewasa, satu-satunya karier yang dia pertimbangkan selain militer adalah menari karena dia telah belajar menari balet, liris, dan jazz sejak usia delapan tahun.
Dia merupakan putri seorang polisi dan guru.
Carignan bergabung dengan Angkatan Darat Kanada pada tahun 1986, tiga tahun sebelum Kanada mengizinkan perempuan dalam peran tempur.
Dilatih sebagai insinyur tempur—tentara yang membersihkan bom dan mendirikan serta menghancurkan struktur medan perang—Carignan, ibu dari empat anak, naik pangkat dan menjadi wanita pertama yang memimpin unit tempur Kanada pada tahun 2008.
Selama 38 tahun karier militernya, Carignan telah memimpin pasukan di berbagai negara, termasuk masa jabatan penting di Afghanistan, di mana dia lolos dari serangan bom bunuh diri dan alat peledak rakitan yang merusak konvoinya.
Carignan juga pernah bertugas di Bosnia-Herzegovina dan Suriah, memimpin misi pelatihan NATO di Irak dari 2019 hingga 2020, dan memimpin Divisi 2 Kanada—resimen militer terbesar dengan lebih dari 10.000 tentara.
Sebagai pengakuan atas kepemimpinan dan keberaniannya, Carignan menerima Meritorious Service Medal dan Order of Military Merit dari Gubernur Jenderal pada tahun 2011.
Selama tiga tahun terakhir, dia menjabat sebagai Kepala Perilaku Profesional dan Budaya Militer, posisi yang dibentuk setelah krisis pelanggaran seksual di CAF.
Pada tahun 2022, sebuah laporan eksternal menyatakan: "CAF memusuhi perempuan dan mendukung terjadinya insiden pelecehan dan penyerangan seksual yang lebih serius”.
Laporan itu muncul setelah ratusan kasus pelecehan seksual dilaporkan, termasuk beberapa kasus yang melibatkan petinggi. Carignan kemudian ditugaskan untuk mereformasi budaya ini menjadi lebih hormat dan inklusif.
Selain reformasi budaya, Carignan menghadapi tantangan untuk meningkatkan belanja pertahanan Kanada di tengah tekanan dari sekutu NATO-nya. CAF juga bergulat dengan kurangnya perekrutan dan lambatnya peningkatan peralatan.
Carignan menikah dengan Eric Lefrançois pada tahun 1990, bertemu saat berada di peleton yang sama di perguruan tinggi militer dan mengikuti kelas dansa ballroom bersama selama di sana.
Sang suami kemudian pensiun dari tentara untuk menjaga keempat anak mereka. Dua anak mereka, seorang putra dan seorang putri, juga bertugas di CAF.
(mas)