5 Tantangan Presiden Baru Iran, dari Mengakhiri Isolasi hingga Kebijakan Luar Negeri

Minggu, 07 Juli 2024 - 20:10 WIB
loading...
A A A
Partisipasi dalam pemilihan putaran kedua adalah 49,8 persen dalam persaingan ketat antara Pezeshkian, satu-satunya kandidat moderat dari empat kandidat yang berjanji untuk membuka Iran kepada dunia, dan mantan perunding nuklir Jalili, seorang pendukung kuat untuk memperdalam hubungan Iran dengan Rusia dan China.

Pemungutan suara pada hari Jumat tersebut merupakan lanjutan dari pemungutan suara pada tanggal 28 Juni dengan jumlah pemilih yang secara historis rendah, ketika lebih dari 60 persen pemilih Iran abstain dalam pemilihan sela untuk pengganti Ebrahim Raisi, yang meninggal dalam kecelakaan helikopter pada bulan Mei.

Pada pemilu pekan lalu, Pezeshkian memperoleh sekitar 42,5 persen suara dan Jalili sekitar 38,7 persen.

Pezeshkian diperkirakan akan menjalankan tugasnya dalam waktu 30 hari. Karena ia masih menjadi anggota parlemen dari Tabriz, badan tersebut akan melakukan pemungutan suara terlebih dahulu untuk pengunduran dirinya.

2. Tidak Berkonflik dengan Khamenei

5 Tantangan Presiden Baru Iran, dari Mengakhiri Isolasi hingga Kebijakan Luar Negeri

Foto/AP

Presiden terpilih kesembilan di negara itu selanjutnya harus secara resmi disahkan dalam sebuah upacara oleh pemimpin tertinggi, Ayatollah Ali Khamenei, setelah itu ia akan dilantik di Parlemen.

Pezeshkian berulang kali memuji Khamenei dalam pidatonya pada hari Sabtu, yang menurut Serdar dari Al Jazeera tampaknya menggarisbawahi bahwa presiden terpilih tersebut berusaha menghindari keretakan dengan lembaga politik Iran.

“Dia sekali lagi mengulangi bahwa dia bukan presiden hanya bagi kaum reformis tetapi juga bagi setiap orang Iran yang tidak memilihnya,” katanya. “Hal ini sangat penting, karena Iran secara sosial merupakan negara yang terpecah belah saat ini dan kerapuhan tersebut menjadi perhatian besar bagi para pemimpin politik.

3. Kebijakan Luar Negeri yang Pragmatis

5 Tantangan Presiden Baru Iran, dari Mengakhiri Isolasi hingga Kebijakan Luar Negeri

Foto/AP

Analis politik mengatakan kemenangan Pezeshkian mungkin akan mendorong terciptanya kebijakan luar negeri yang pragmatis, meredakan ketegangan atas negosiasi yang terhenti dengan negara-negara besar dunia untuk menghidupkan kembali perjanjian nuklir tahun 2015 dan meningkatkan prospek liberalisasi sosial di Iran.

Kedua kandidat presiden telah berjanji untuk menghidupkan kembali perekonomian yang lesu, yang dilanda salah urus dan penerapan kembali sanksi sejak tahun 2018 setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara sepihak membatalkan perjanjian nuklir.

4. Mewujudkan Perubahan

5 Tantangan Presiden Baru Iran, dari Mengakhiri Isolasi hingga Kebijakan Luar Negeri

Foto/AP

Tohid Asadi, seorang profesor di Universitas Teheran, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa kemenangan Pezeshkian menunjukkan bahwa banyak orang Iran tertarik pada “perubahan kebijakan dalam dan luar negeri”.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1662 seconds (0.1#10.140)