Komandan Senior Tewas, Hizbullah Luncurkan 100 Roket Katyusha ke Israel

Kamis, 04 Juli 2024 - 06:30 WIB
loading...
Komandan Senior Tewas,...
Hizbullah luncurkan ratusan roket ke Israel. Foto/AP
A A A
BEIRUT - Hizbullah menyatakan seorang komandan tertingginya telah tewas dalam serangan Israel di Lebanon selatan. Itu menjadikan Hizbullah marah dan meluncurkan rentetan roket ke Israel.

Komandan senior yang tewas tersebut menjadikan setidaknya pejabat tinggi ketiga dalam kelompok tersebut yang terbunuh dalam hampir sembilan bulan pertempuran lintas batas. Itu telah memicu kekhawatiran akan eskalasi regional yang lebih luas.

Kelompok bersenjata Lebanon pada hari Rabu mengatakan bahwa Muhammad Nimah Nasser, juga dikenal sebagai “Haji Abu Naameh”, telah terbunuh. Kelompok yang bersekutu dengan Iran kemudian mengatakan mereka telah meluncurkan 100 roket katyusha yang menargetkan posisi militer Israel.

Pengumuman kematian Nasser di Telegram kelompok tersebut tidak memberikan lokasinya, namun sebuah sumber sebelumnya mengatakan kepada Al Jazeera bahwa seorang komandan telah terbunuh di daerah Hosh di Tirus di Lebanon selatan.

Sumber tersebut mengatakan bahwa Nasser memiliki pangkat yang sama dengan Taleb Abdallah, komandan tertinggi lainnya yang terbunuh oleh serangan Israel pada bulan Juni. Pada saat itu, Abdallah adalah pejabat militer berpangkat tertinggi Hizbullah yang terbunuh sejak kelompok tersebut mulai memerangi Israel pada 8 Oktober sebagai tanggapan atas pemboman di Gaza. Setelah pembunuhan Abdallah, Hizbullah meluncurkan salah satu serangan roket terbesarnya ke Israel utara.

Melansir Al Jazeera, militer Israel mengonfirmasi bahwa mereka menargetkan Nasser, dan mengatakan dia adalah “rekan” Abdallah dan bertanggung jawab atas “tembakan antitank dan roket Hizbullah dari barat daya Lebanon”. Pada bulan Januari, serangan Israel juga menewaskan Wissam al-Tawil, komandan utama kelompok tersebut.



Serangan terbaru ini terjadi di tengah meningkatnya pertempuran dan tuduhan retorika antara Hizbullah dan pejabat Israel yang telah membuat mediator Amerika, Eropa, dan Arab berebut untuk mencegah eskalasi regional yang lebih luas.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada akhir Juni bahwa pasukan Israel harus mengalihkan fokus mereka ke Israel utara, sementara para menteri sayap kanan Israel menyerukan invasi skala penuh ke wilayah yang dikuasai Hizbullah di Lebanon.

Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengatakan Israel berusaha mencegah perang yang lebih luas, namun memperingatkan bahwa militernya memiliki kapasitas untuk membawa “Lebanon kembali ke Zaman Batu”.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1652 seconds (0.1#10.140)