Rusia Didesak Terapkan Kembali Hukuman Mati, Ini Alasannya

Minggu, 30 Juni 2024 - 14:16 WIB
loading...
Rusia Didesak Terapkan...
Rusia didesak terapkan kembali hukuman mati, namun Presiden Vladimir Putin belum merespons desakan ini. Foto/REUTERS
A A A
MOSKOW - Rusia harus menerapkan kembali hukuman mati untuk kejahatan kekerasan tertentu. Desakan ini disampaikan Ketua Komite Investigasi Aleskandr Bastrykin.

Moskow secara efektif menangguhkan hukuman mati pada akhir tahun 1990-an sebagai syarat untuk bergabung dengan Dewan Eropa.

Namun, pada tahun 2022 Rusia keluar dari Dewan Eropa, menuduh Barat mempersenjatai organisasi itu untuk memberikan tekanan pada Moskow dan berupaya memaksakan “agenda politik dan nilai-nilai ‘progresif’-nya sendiri.”

Berbicara pada konferensi hukum di St Petersburg, Bastrykin mengatakan bahwa kejahatan dengan kekejaman yang dilakukan di Rusia telah meningkat dibandingkan dengan era Soviet.



Dia berargumentasi bahwa pengadilan harus diizinkan untuk menjatuhkan hukuman mati kepada penjahat yang melakukan kekerasan, seperti teroris, pembunuh berantai, dan mereka yang melakukan kejahatan terhadap anak-anak.

“Saya pendukung hukuman mati,” kata kepala penyelidik tersebut.

“Mengapa kita tidak mencabut moratorium dan mengembalikan hukuman mati ke dalam undang-undang, mengingat jumlah kejahatan dengan kekerasan meningkat?” lanjut dia, seperti dikutip Russia Today, Minggu (30/6/2024).

Sebagai contoh, Bastrykin mengutip serangan pada bulan Maret di gedung konser di Moskow oleh teroris yang terkait dengan ISIS, yang menyebabkan 145 orang tewas. Polisi telah menahan beberapa tersangka, termasuk keempat pria bersenjata yang menyerbu tempat tersebut dan membakarnya.

“Di masa Soviet, seseorang bisa dijatuhi hukuman mati karena membunuh dua atau tiga orang. Sedangkan untuk hari ini, tersangka bisa diancam hukuman maksimal penjara seumur hidup,” kata Bastrykin.

Menurut ketua Komite Investigasi, tahun lalu saja, penegak hukum menyelidiki 23.700 pelanggaran terhadap anak, termasuk 246 pembunuhan, 1.870 kasus pemerkosaan, dan lebih dari 6.800 kejahatan seksual lainnya.

Bastrykin bukanlah pejabat Rusia pertama yang mengusulkan penerapan kembali hukuman mati terutama untuk kejahatan berat. Namun Presiden Vladimir Putin sejauh ini menolak untuk secara terbuka mendukung gagasan ini.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
AS Klaim Rusia Tak Ingin...
AS Klaim Rusia Tak Ingin Invasi Eropa, Berikut 3 Alasannya
ISGS Bantai 44 Orang...
ISGS Bantai 44 Orang di Dalam Masjid Niger, 13 Kritis
PM Negara NATO: Merampas...
PM Negara NATO: Merampas Aset Rusia yang Dibekukan Adalah Tindakan Perang
Trump Bela Putin, Tepis...
Trump Bela Putin, Tepis Klaim Rusia Tolak Gencatan Senjata dengan Ukraina
Putin Surati Pemimpin...
Putin Surati Pemimpin Baru Suriah, Apa Isinya?
Perbandingan Kekuatan...
Perbandingan Kekuatan Militer China vs Rusia Tahun 2025, Siapa yang Lebih Unggul?
Negara NATO Ini Marah...
Negara NATO Ini Marah setelah 4 Warganya Dieksekusi Mati China
Ukraina Serang Lapangan...
Ukraina Serang Lapangan Udara Pesawat Pengebom Nuklir Rusia, Ini Videonya
Ajudan Putin Ungkap...
Ajudan Putin Ungkap Tanggal Perundingan Rusia-AS Berikutnya di Riyadh
Rekomendasi
Mampukah Timnas Indonesia...
Mampukah Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026? Ini Skenarionya
Warga Antusias Ikut...
Warga Antusias Ikut Donor Darah Bareng PMI Jakarta Pusat yang Didukung MNC Peduli
Usai Paket Kepala Babi,...
Usai Paket Kepala Babi, Tempo Dikirimi 6 Tikus Dipenggal, Ulah Siapa?
Berita Terkini
3 Alasan Volodymyr Zelensky...
3 Alasan Volodymyr Zelensky Disebut Pengkhianat Bangsa Yahudi oleh Rusia, Apa Saja?
1 jam yang lalu
AS Klaim Rusia Tak Ingin...
AS Klaim Rusia Tak Ingin Invasi Eropa, Berikut 3 Alasannya
2 jam yang lalu
Hamas Marah Besar dengan...
Hamas Marah Besar dengan Pernyataan Pejabat AS yang Menyebut Palestina Pilih Berperang
3 jam yang lalu
Tentara Sudan Kuasai...
Tentara Sudan Kuasai Istana Kepresidenan, Pemberontak Masih Tebar Ancaman
4 jam yang lalu
Hizbullah Hujani Israel...
Hizbullah Hujani Israel Roket, Zionis Meradang dan Siap Perang
5 jam yang lalu
Siapa Frank Tavares?...
Siapa Frank Tavares? Pria yang Pernah Jadi Biarawati selama 22 Tahun demi Cinta Sejatinya
6 jam yang lalu
Infografis
Iran Serukan Hukuman...
Iran Serukan Hukuman Mati untuk PM Benjamin Netanyahu
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved