Hampir Seluruh Warga Gaza Didera Kelaparan Ekstrem karena Blokade Israel

Rabu, 26 Juni 2024 - 07:44 WIB
loading...
A A A

Kekurangan Pangan yang Ekstrem


IPC tidak mengumpulkan data, tetapi mengandalkan mitra kemanusiaan di lapangan untuk menghasilkan informasi mengenai keamanan pangan, nutrisi, mortalitas, dan asupan kalori. Kemudian, IPC menganalisis data tersebut.

Menurut proyeksi terbaru, laporan IPC mengatakan 96% penduduk Gaza menghadapi sedikitnya tingkat kerawanan pangan akut yang tinggi hingga September.

Dari jumlah tersebut, lebih dari 495.000 orang menghadapi "kekurangan pangan yang ekstrem, kelaparan, dan kelelahan kapasitas untuk bertahan hidup".

Selain penghancuran rumah, pasar, dan infrastruktur sipil yang meluas oleh Israel, hampir 60% lahan pertanian Gaza telah hancur atau rusak parah, yang telah berdampak signifikan pada sistem pangan, menurut IPC.

“Risiko wabah penyakit meningkat karena terkonsentrasinya populasi pengungsi ke daerah-daerah dengan air, sanitasi, kebersihan (WASH), kesehatan, dan infrastruktur penting lainnya yang sangat terbatas," papar laporan itu.

Hampir 70% fasilitas kebersihan di Gaza rusak atau hancur pada akhir Mei.

Menurut laporan tersebut, sistem kesehatan Gaza juga menghadapi keruntuhan total dalam beberapa bulan mendatang, meningkatkan "kemungkinan wabah epidemi" dan kemungkinan "bencana yang belum pernah terjadi sebelumnya dibandingkan dengan penderitaan yang telah disaksikan di Gaza sejak Oktober".

IPC menganggap permusuhan dan pengungsian yang berkelanjutan, serta akses kemanusiaan yang terbatas selama beberapa bulan terakhir, sebagai pendorong utama situasi tersebut.

"Hanya penghentian permusuhan yang disertai dengan akses kemanusiaan yang berkelanjutan yang dapat mengurangi risiko kelaparan," papar laporan itu.

Dalam menanggapi laporan tersebut, CEO Oxfam Inggris, Halima Begum, mengatakan, “Perbaikan kecil kondisi di Gaza utara menunjukkan Israel dapat mengakhiri penderitaan manusia kapan pun ia mau, tetapi keuntungan tersebut dapat lenyap begitu saja ketika akses kembali dibatasi, seperti yang diperingatkan dalam laporan tersebut saat ini.”
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2681 seconds (0.1#10.140)
pixels