DNA Anak-anaknya Beda, Pasangan Sesama Jenis Kesal Klinik IVF Gunakan Sperma yang Salah
loading...
A
A
A
SYDNEY - Pasangan sesama jenis di Queensland, Australia, mengeklaim sebuah klinik kesuburan besar melakukan kesalahan besar dengan menggunakan sperma yang salah dalam perawatan IVF (in vitro fertilization) mereka.
Klaim disampaikan setelah pasangan itu mengetahui bahwa DNA putra sulung berbeda dengan dua putra bungsu mereka.
Anastasia dan Lexie Gunn membayar donor sperma yang sama untuk digunakan ketika ketiga putra mereka dikandung melalui klinik IVF terbesar di negara bagian itu, Queensland Fertility Group (QFG), antara tahun 2006 hingga 2014.
Namun, tes DNA kemudian mengungkapkan bahwa putra sulung mereka tidak memiliki hubungan biologis dengan kedua saudara laki-lakinya, yang keduanya menderita masalah kesehatan serius sejak lahir.
“Ini adalah kesalahan besar, bagaimana mereka bisa menggunakan sperma yang salah untuk menghasilkan anak?” kesal Anastasia dalam program "Four Corners" ABC, Selasa (25/6/2024).
Ibu tiga anak ini dengan cermat memilih donor sperma melalui QFG—yang dimiliki oleh penyedia IVF terbesar di Australia, Virtus Health—untuk memulai keluarga mereka pada tahun 2006.
“Latar belakang medis jelas menjadi perhatian saya,” katanya pada program tersebut.
Anastasia akhirnya memutuskan "Donor 227", seorang pria Kaukasia sehat berusia antara 25–30 tahun.
Empat tahun setelah kelahiran putra mereka, Anastasia dan Lexie menghubungi QFG untuk menanyakan apakah mereka dapat menggunakan donor yang sama untuk mengandung lebih banyak anak dan diberi lampu hijau.
Klaim disampaikan setelah pasangan itu mengetahui bahwa DNA putra sulung berbeda dengan dua putra bungsu mereka.
Anastasia dan Lexie Gunn membayar donor sperma yang sama untuk digunakan ketika ketiga putra mereka dikandung melalui klinik IVF terbesar di negara bagian itu, Queensland Fertility Group (QFG), antara tahun 2006 hingga 2014.
Namun, tes DNA kemudian mengungkapkan bahwa putra sulung mereka tidak memiliki hubungan biologis dengan kedua saudara laki-lakinya, yang keduanya menderita masalah kesehatan serius sejak lahir.
“Ini adalah kesalahan besar, bagaimana mereka bisa menggunakan sperma yang salah untuk menghasilkan anak?” kesal Anastasia dalam program "Four Corners" ABC, Selasa (25/6/2024).
Ibu tiga anak ini dengan cermat memilih donor sperma melalui QFG—yang dimiliki oleh penyedia IVF terbesar di Australia, Virtus Health—untuk memulai keluarga mereka pada tahun 2006.
“Latar belakang medis jelas menjadi perhatian saya,” katanya pada program tersebut.
Anastasia akhirnya memutuskan "Donor 227", seorang pria Kaukasia sehat berusia antara 25–30 tahun.
Empat tahun setelah kelahiran putra mereka, Anastasia dan Lexie menghubungi QFG untuk menanyakan apakah mereka dapat menggunakan donor yang sama untuk mengandung lebih banyak anak dan diberi lampu hijau.