Sekutu Putin Marah Rudal ATACMS Serang Crimea: AS Akan Terbakar di Neraka

Senin, 24 Juni 2024 - 11:14 WIB
loading...
Sekutu Putin Marah Rudal...
Dmitry Medevedev, sekutu utama Presiden Rusia Vladimir Putin, marah setelah Ukraina menyerang Crimea dengan rudal ATACMS pasokan Amerika Serikat. Foto/REUTERS
A A A
MOSKOW - Dmitry Medevedev, Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia yang juga sekutu utama Presiden Vladimir Putin, menyampaikan kemarahannya setelah Ukraina menyerang Crimea dengan rudal ATACMS pasokan Amerika Serikat (AS).

Serangan itu terjadi pada hari Minggu di Sevastopol, Crimea. Empat orang tewas dan lebih dari 100 lainnya terluka.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan empat rudal Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) yang dikirim AS ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara, namun pecahan dari rudal kelima menyebabkan beberapa korban jiwa di darat.



“Tanggung jawab atas serangan rudal yang disengaja terhadap warga sipil Sevastopol terutama ditanggung oleh Washington, yang memasok senjata-senjata ini ke Ukraina, dan oleh rezim Kyiv, yang wilayahnya merupakan wilayah serangan ini dilakukan,” kata kementerian tersebut, seperti dikutip Reuters, Senin (24/6/2024).

Medvedev menyampaikan kemarahannya melalui Telegram.

“Bajingan dari AS memasok rudal dengan muatan cluster kepada pendukung Bandera dan membantu mengarahkan mereka ke sasaran. Para bajingan di Kyiv memilih pantai dengan orang-orang yang damai sebagai target dan menekan tombolnya. Keduanya akan terbakar di neraka. Saya harap tidak hanya dalam api suci, tapi bahkan lebih awal lagi—dalam api duniawi," tulis Medvedev.

Medvedev terus mengutuk serangan itu, mengeklaim serangan itu dilakukan oleh ekstremis seperti halnya serangan mengerikan terhadap sebuah sinagoga dan dua gereja Ortodoks di Dagestan pada hari Minggu.

“Semua yang terjadi bukanlah aksi militer, melainkan serangan teroris yang keji terhadap rakyat kami, yang dilakukan pada hari raya Ortodoks. Sama seperti pembantaian di Dagestan yang dilakukan oleh para ekstremis. Oleh karena itu, kini semuanya—pihak berwenang Amerika, rezim Bandera dan orang-orang fanatik yang gila—tidak ada bedanya bagi kami. Saya turut berbela sungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga para korban," paparnya.

Stepan Bandera adalah pemimpin Organisasi Nasionalis Ukraina selama Perang Dunia II. Dia adalah tokoh yang memecah belah, dan banyak orang di Ukraina bagian barat memandangnya sebagai pejuang kemerdekaan melawan dominasi Uni Soviet.

Namun, kelompok separatis pro-Rusia di Ukraina timur menganggapnya sebagai sekutu fasis pemimpin Nazi Jerman, Adolf Hitler.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Kanada Ingin Gabung...
Kanada Ingin Gabung Uni Eropa, Balas Dendam terhadap Trump?
Iran Siap Buat Program...
Iran Siap Buat Program Nuklirnya Lebih Transparan dengan Imbalan Pencabutan Sanksi
Trump Ingin Berunding...
Trump Ingin Berunding Langsung dengan Presiden China Xi Jinping
3 Fakta Kabar Perceraian...
3 Fakta Kabar Perceraian Barack Obama dan Michelle yang Mengejutkan, Benarkah Pisah?
Sentil China, Jenderal...
Sentil China, Jenderal AS Nyatakan Siap Melawan Agresi Asia
Ukraina: Rusia Melanggar...
Ukraina: Rusia Melanggar Gencatan Senjata Paskah Hampir 3.000 Kali
Intelijen Amerika: Serangan...
Intelijen Amerika: Serangan Militer AS Sudah Tewaskan 500 Milisi Houthi
Ngeri! China Ledakkan...
Ngeri! China Ledakkan Bom Hidrogen Non Nuklir Pertama di Dunia
Terungkap! Menhan AS...
Terungkap! Menhan AS Hegseth Bagikan Informasi Rahasia Serang Yaman ke Istri dan Kakak
Rekomendasi
Fantastis, Transaksi...
Fantastis, Transaksi Aliran Dana Kasus Dugaan Korupsi selama 2024 Capai Rp984 Triliun
Mana Penulisan yang...
Mana Penulisan yang Benar Menurut KBBI, Kasatmata atau Kasat Mata?
Dubes AS Kamala Shirin...
Dubes AS Kamala Shirin Akhiri Masa Tugasnya di Indonesia, Ada Apa?
Berita Terkini
Israel Bagikan Ucapan...
Israel Bagikan Ucapan Belasungkawa atas Wafatnya Paus Fransiskus, Lalu Menghapusnya
46 menit yang lalu
Kanada Ingin Gabung...
Kanada Ingin Gabung Uni Eropa, Balas Dendam terhadap Trump?
1 jam yang lalu
Paus Fransiskus akan...
Paus Fransiskus akan Dimakamkan pada Hari Sabtu 26 April
2 jam yang lalu
Kelompok Bersenjata...
Kelompok Bersenjata Tembaki Turis di Kashmir yang Dikelola India, 28 Orang Tewas
3 jam yang lalu
Iran Siap Buat Program...
Iran Siap Buat Program Nuklirnya Lebih Transparan dengan Imbalan Pencabutan Sanksi
12 jam yang lalu
Trump Ingin Berunding...
Trump Ingin Berunding Langsung dengan Presiden China Xi Jinping
12 jam yang lalu
Infografis
Putin Tantang AS Kerahkan...
Putin Tantang AS Kerahkan Sistem Rudal Canggih THAAD ke Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved