33 Tahanan Palestina dari Gaza Dibebaskan Israel, Kurus dan Penuh Luka Siksaan
loading...
A
A
A
GAZA - Militer Israel membebaskan 33 tahanan Palestina dari Jalur Gaza pada Kamis (20/6/2024), menurut sumber medis yang dilansir Anadolu Agency.
"Para tahanan yang dibebaskan dirawat di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa dengan tubuh kurus dan tanda-tanda penyiksaan," ungkap sumber tersebut.
Menurut seorang reporter Anadolu, para tahanan dibebaskan di sebelah timur Deir Al-Balah di Jalur Gaza bagian tengah.
Kemudian pada hari itu, kelompok Perlawanan Palestina, Hamas, mengeluarkan "kesaksian mengerikan tentang pelanggaran berat" yang dialami para tahanan Palestina di penjara-penjara Israel setelah pembebasan beberapa tahanan Palestina dari Gaza oleh otoritas Israel pada Kamis.
Hamas mengatakan, "Laporan terbaru datang dari beberapa warga Palestina dari Gaza yang dibebaskan pada hari Kamis dari pusat penahanan Sde Teiman.”
"Pusat penahanan ini penuh sesak dengan ribuan tahanan Palestina, yang diambil paksa oleh Pendudukan (Israel) dari Jalur Gaza," ungkap Hamas.
Sebanyak 36 tahanan Palestina yang ditahan oleh pasukan Israel sejak 7 Oktober telah meninggal akibat penyiksaan dan kondisi yang buruk di penjara-penjara Israel, menurut Kantor Media Gaza pada Kamis.
Tentara Israel diyakini telah menahan ribuan warga Palestina dari Gaza, termasuk wanita, anak-anak, dan petugas medis, di tengah serangan mematikannya di daerah kantong itu.
Puluhan tahanan yang dibebaskan tentara Israel dalam beberapa pekan terakhir telah menggambarkan penyiksaan dan penganiayaan selama interogasi saat berada dalam tahanan.
Melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutalnya yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan 7 Oktober 2023 oleh Hamas.
Israel telah membunuh lebih dari 37.400 warga Palestina di Gaza, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.
Rezim penjajah Zionis juga melukai lebih dari 85.500 orang lainnya, menurut otoritas kesehatan setempat.
Lebih dari delapan bulan dalam genosida Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang dalam putusan terbarunya telah memerintahkan Tel Aviv segera menghentikan operasinya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang.
Namun Rafah juga diinvasi pasukan Israel sejak 6 Mei hingga sekarang. Perlintasan Rafah masih ditutup dan dikuasai pasukan Zionis.
"Para tahanan yang dibebaskan dirawat di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa dengan tubuh kurus dan tanda-tanda penyiksaan," ungkap sumber tersebut.
Menurut seorang reporter Anadolu, para tahanan dibebaskan di sebelah timur Deir Al-Balah di Jalur Gaza bagian tengah.
Kemudian pada hari itu, kelompok Perlawanan Palestina, Hamas, mengeluarkan "kesaksian mengerikan tentang pelanggaran berat" yang dialami para tahanan Palestina di penjara-penjara Israel setelah pembebasan beberapa tahanan Palestina dari Gaza oleh otoritas Israel pada Kamis.
Hamas mengatakan, "Laporan terbaru datang dari beberapa warga Palestina dari Gaza yang dibebaskan pada hari Kamis dari pusat penahanan Sde Teiman.”
"Pusat penahanan ini penuh sesak dengan ribuan tahanan Palestina, yang diambil paksa oleh Pendudukan (Israel) dari Jalur Gaza," ungkap Hamas.
Sebanyak 36 tahanan Palestina yang ditahan oleh pasukan Israel sejak 7 Oktober telah meninggal akibat penyiksaan dan kondisi yang buruk di penjara-penjara Israel, menurut Kantor Media Gaza pada Kamis.
Tentara Israel diyakini telah menahan ribuan warga Palestina dari Gaza, termasuk wanita, anak-anak, dan petugas medis, di tengah serangan mematikannya di daerah kantong itu.
Puluhan tahanan yang dibebaskan tentara Israel dalam beberapa pekan terakhir telah menggambarkan penyiksaan dan penganiayaan selama interogasi saat berada dalam tahanan.
Melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutalnya yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan 7 Oktober 2023 oleh Hamas.
Israel telah membunuh lebih dari 37.400 warga Palestina di Gaza, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.
Rezim penjajah Zionis juga melukai lebih dari 85.500 orang lainnya, menurut otoritas kesehatan setempat.
Lebih dari delapan bulan dalam genosida Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang dalam putusan terbarunya telah memerintahkan Tel Aviv segera menghentikan operasinya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang.
Namun Rafah juga diinvasi pasukan Israel sejak 6 Mei hingga sekarang. Perlintasan Rafah masih ditutup dan dikuasai pasukan Zionis.
(sya)