Putin Tegaskan Rusia Bisa Mempersenjatai Korea Utara

Jum'at, 21 Juni 2024 - 16:30 WIB
loading...
Putin Tegaskan Rusia...
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Korut Kim Jong-un menandatangani kesepakatan strategis. Foto/sputnik/Kristina Kormilitsyna
A A A
HANOI - Presiden Vladimir Putin menegaskan Rusia berhak menyediakan senjata bagi sekutunya, saat Barat mengklaim dapat mempersenjatai Ukraina tanpa hukuman.

Putin juga menyatakan Rusia dapat mengirim senjata jarak jauh ke Korea Utara (Korut atau DPRK) dan negara-negara lain.

Putin berbicara dengan wartawan di Hanoi setelah pertemuannya dengan para pemimpin Vietnam pada Kamis (20/6/2024).

Salah satu pertanyaan terkait dengan sarannya sebelumnya bahwa Moskow dapat mengirim rudal ke musuh-musuh Barat, sebagai tanggapan terhadap AS dan sekutunya yang memberikan lampu hijau untuk serangan Ukraina jauh di dalam wilayah Rusia.

"Kami tidak mengesampingkan kemungkinan memasok senjata ke negara-negara lain, termasuk Republik Rakyat Demokratik Korea," tegas Putin. "Biarkan Barat berpikir di mana senjata itu akan berakhir."

Menurut Putin, negara-negara Barat yang telah memasok senjata jarak jauh dan senjata lainnya ke Ukraina mengatakan mereka tidak dapat bertanggung jawab atas bagaimana Kiev menggunakannya, dan bersikeras itu tidak menjadikan mereka pihak dalam konflik.

Putin menjelaskan, Rusia karenanya memiliki hak yang sama untuk dirinya sendiri.



Presiden Rusia juga mencatat Moskow sedang mempertimbangkan modifikasi doktrinnya tentang penggunaan senjata atom, karena Barat tampaknya sedang berupaya mengembangkan senjata berdaya ledak rendah untuk menurunkan ambang batas nuklir.

"Kami tidak memerlukan serangan pertama," papar Putin menanggapi pertanyaan lain. "Karena serangan balasan kami dijamin akan menghancurkan penyerang mana pun."

Ketika ditanya tentang persyaratan perdamaian yang ditawarkannya kepada Ukraina pekan lalu, Putin mengatakan Rusia selalu bersedia berunding, sementara Kiev dan pendukung Baratnya menyabotase proses Minsk dan perundingan Istanbul.

Namun, persyaratan yang digariskannya tidak akan berlaku selamanya, Putin memperingatkan.

"Persyaratan kami akan berubah tergantung pada situasi di lapangan," ungkap presiden Rusia.

Putin tiba di Hanoi pada Rabu malam dari Pyongyang, tempat ia menandatangani perjanjian kemitraan strategis dengan Pemimpin Korut Kim Jong-un.

Perjalanannya ke Vietnam melibatkan penguatan hubungan bilateral dengan Hanoi, termasuk kerja sama perdagangan dan energi nuklir.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Agen FSB Rusia Selidiki...
Agen FSB Rusia Selidiki Senjata Sonik di Serbia
Trump Tuntut Ukraina...
Trump Tuntut Ukraina Bayar Kembali Semua Bantuan AS dengan Bunganya
Eks PM Inggris Tegaskan...
Eks PM Inggris Tegaskan Tidak Ada Alternatif NATO
Uni Eropa Bersiap untuk...
Uni Eropa Bersiap untuk Perang Besar, Berikut 4 Indikatornya
7 Fakta Zelensky Korupsi...
7 Fakta Zelensky Korupsi Selama menjadi Presiden Ukraina
6 Percobaan Pembunuhan...
6 Percobaan Pembunuhan Vladimir Putin yang Selalu Gagal
Putin: Rusia Segera...
Putin: Rusia Segera Habisi Militer Ukraina!
Mahasiswa Turki Diculik...
Mahasiswa Turki Diculik Agen AS Saat Akan Berbuka Puasa Gara-Gara Dukungan untuk Palestina
Gempa M 7,1 Guncang...
Gempa M 7,1 Guncang Kepulauan Tonga, Picu Peringatan Tsunami
Rekomendasi
Cristiano Ronaldo Ucapkan...
Cristiano Ronaldo Ucapkan Selamat Idulfitri 1446 H: Semoga Berkah!
Idulfitri 1446 Hijriah,...
Idulfitri 1446 Hijriah, Prabowo: Momen Suci untuk Saling Memaafkan
10 Pati Polri Naik Pangkat...
10 Pati Polri Naik Pangkat Jadi Jenderal Bintang 2, Nomor 4 Jebolan Akpol 1989
Berita Terkini
Sambut Idulfitri, Hamas...
Sambut Idulfitri, Hamas Sepakati Proposal Gencatan Senjata Baru dengan Israel
3 jam yang lalu
Israel Larang Umat Islam...
Israel Larang Umat Islam Palestina Gelar Salat Id di Masjid Ibrahimi
6 jam yang lalu
Rakyat Palestina Rayakan...
Rakyat Palestina Rayakan Idulfitri, Israel Intensifkan Serangan Darat dengan Kirim Ribuan Tentara ke Rafah
7 jam yang lalu
Ditinggal AS dan Eropa,...
Ditinggal AS dan Eropa, Presiden Ukraina Memiliki Misi Rahasia ke China dan Brasil
7 jam yang lalu
Agen FSB Rusia Selidiki...
Agen FSB Rusia Selidiki Senjata Sonik di Serbia
9 jam yang lalu
Mengapa Ukraina dan...
Mengapa Ukraina dan AS Kalah 5-0 dalam Perundingan dengan Rusia?
10 jam yang lalu
Infografis
AS Tepis Bisa Matikan...
AS Tepis Bisa Matikan Jet Tempur Siluman F-35 dari Jarak Jauh
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved