Putin: Moskow Tolak Kebijakan Barat Paksakan Nilai ke Negara Lain

Kamis, 25 April 2019 - 10:14 WIB
Putin: Moskow Tolak Kebijakan Barat Paksakan Nilai ke Negara Lain
Putin: Moskow Tolak Kebijakan Barat Paksakan Nilai ke Negara Lain
A A A
MOSKOW - Presiden Rusia, Vladimir Putin menyatakan sejumlah negara Barat menyuarakan klaim untuk kepemimpinan global eksklusif, menggunakan pemerasan dan sanksi untuk mencoba memaksakan nilai-nilai mereka di negara-negara lain. Dia menegaskan, Moskow sangat menolak hal itu.

"Sayangnya, beberapa negara Barat menyuarakan klaim untuk kepemimpinan global eksklusif," kata Putin saat melakukan wawancara dengan media China, Renmin Ribao, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (25/4).

"Mereka dengan berani melanggar norma-norma dan prinsip-prinsip hukum internasional dan terpaksa memeras, memaksakan sanksi dan tekanan dan mencoba untuk memaksakan nilai-nilai mereka dan cita-cita yang tidak jelas di seluruh negara dan masyarakat. Kami benar-benar, tidak setuju dengan pendekatan seperti itu," sambungnya.

Dia lalu berpendapat, hubungan bilateral Rusia-China adalah faktor penstabil dalam urusan global dan menyebut bahwa kedua negara berbagi pandangan tentang isu-isu kontemporer utama.

Putin, dalam wawancara itu mencatat bahwa Rusia dan China akan terus mengoordinasikan kebijakan mereka untuk memperbaiki situasi internasional dan membentuk dunia yang lebih adil dan demokratis.

"Untuk meningkatkan situasi internasional dan membentuk tatanan dunia yang lebih adil dan demokratis, kami akan terus mengoordinasikan langkah-langkah Rusia dan China dalam menekan isu-isu global dan regional dan menjaga kerja sama yang erat di platform internasional terkemuka seperti PBB, G20 , Organisasi Kerjasama Shanghai, BRICS dan Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik," ucapnya.

"Kami selalu terbuka untuk kerja sama dan kerja sama dengan pemain yang berpikiran sama, dengan siapa saja yang tertarik mengembangkan komunikasi internasional atas dasar Piagam PBB dan hukum internasional yang tak tergoyahkan," tukasnya.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3711 seconds (0.1#10.140)