Korut Ogah Negosiasi Soal Nuklir dengan Pompeo
A
A
A
SEOUL - Korea Utara (Korut) menuntut agar Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo, tidak lagi mengambil bagian dalam pembicaraan lebih lanjut yang melibatkan program nuklirnya.
Pejabat senior Kementerian Luar Negeri Korut, Kwon Jong-gun mengatakan, Pyongyang menginginkan seseorang yang lebih berhati-hati dan matang dalam berkomunikasi. Demikian laporan kantor berita resmi Korut, KCNA.
"Tidak ada yang bisa memprediksi situasi di Semenanjung Korea jika Amerika Serikat tidak mencari akar penyebab yang membuat Korea Utara mencari senjata nuklir," Kwon Jong-gun memperingatkan seperti dikutip dari VOA, Jumat (19/4/2019).
Saat ditanya terkait perkembangan itu, seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan: "Amerika Serikat tetap siap untuk melibatkan Korea Utara dalam negosiasi yang konstruktif."
Negosiasi nuklir antara AS dan Korut terhenti sejak pertemuan antara Kim Jong-un dan Presiden Donald Trump berakhir tanpa kesepakatan pada Februari lalu di Hanoi, Vietnam.
Trump ingin Jong-un untuk sepenuhnya menanggalkan program senjata nuklirnya dengan imbalan bantuan sanksi. Sementara Jong-un hanya menawarkan langkah terbatas menuju denuklirisasi.
Pekan lalu, Jong-un mengatakan dia terbuka untuk KTT lain dengan Trump, tetapi memperingatkan dia hanya akan memberikan AS sampai akhir tahun untuk mengubah "pendekatan" untuk negosiasi.
Seorang pejabat Korut bulan lalu mengatakan bahwa Jong-un mempertimbangkan untuk melanjutkan uji coba rudal dan menarik diri dari perundingan dengan Amerika Serikat.
Pejabat senior Kementerian Luar Negeri Korut, Kwon Jong-gun mengatakan, Pyongyang menginginkan seseorang yang lebih berhati-hati dan matang dalam berkomunikasi. Demikian laporan kantor berita resmi Korut, KCNA.
"Tidak ada yang bisa memprediksi situasi di Semenanjung Korea jika Amerika Serikat tidak mencari akar penyebab yang membuat Korea Utara mencari senjata nuklir," Kwon Jong-gun memperingatkan seperti dikutip dari VOA, Jumat (19/4/2019).
Saat ditanya terkait perkembangan itu, seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan: "Amerika Serikat tetap siap untuk melibatkan Korea Utara dalam negosiasi yang konstruktif."
Negosiasi nuklir antara AS dan Korut terhenti sejak pertemuan antara Kim Jong-un dan Presiden Donald Trump berakhir tanpa kesepakatan pada Februari lalu di Hanoi, Vietnam.
Trump ingin Jong-un untuk sepenuhnya menanggalkan program senjata nuklirnya dengan imbalan bantuan sanksi. Sementara Jong-un hanya menawarkan langkah terbatas menuju denuklirisasi.
Pekan lalu, Jong-un mengatakan dia terbuka untuk KTT lain dengan Trump, tetapi memperingatkan dia hanya akan memberikan AS sampai akhir tahun untuk mengubah "pendekatan" untuk negosiasi.
Seorang pejabat Korut bulan lalu mengatakan bahwa Jong-un mempertimbangkan untuk melanjutkan uji coba rudal dan menarik diri dari perundingan dengan Amerika Serikat.
(ian)