Iran Desak Timur Tengah Bersatu Melawan AS dan Israel

Jum'at, 19 April 2019 - 02:27 WIB
Iran Desak Timur Tengah Bersatu Melawan AS dan Israel
Iran Desak Timur Tengah Bersatu Melawan AS dan Israel
A A A
TEHERAN - Presiden Iran Hassan Rouhani mendesak negara-negara di seluruh Timur Tengah bersatu untuk melawan Amerika Serikat (AS) dan Israel. Desakan ini disampaikan dalam pidatonya di parade Hari Tentara di Teheran, Kamis (18/4/2019).

Rouhani juga mendesak negara-negara tetangga Iran untuk mengusir Zionisme. Dia mengatakan AS dan sekutunya, Israel, adalah akar penyebab masalah di kawasan Timur Tengah.

Dia menegaskan angkatan bersenjata Iran bukanlah ancaman terhadap negara mana pun di kawasan Timur Tengah. "Negara-negara di kawasan itu telah hidup berdampingan selama berabad-abad dan tidak pernah memiliki masalah. Jika ada masalah, itu disebabkan oleh yang lain," kata Rouhani.

"Jika kita memiliki masalah di kawasan saat ini, akarnya adalah dengan Zionisme atau kesombongan Amerika," ujarnya, dikutip Al Jazeera.

Diapit oleh jenderal-jenderal top Iran, Rouhani mengatakan kepada tetangga-tetangga Iran di Timur Tengah angkatan bersenjata Iran tidak pernah menentang kepentingan nasional negara lain."Tetapi berdiri melawan para agresor," katanya.

"Mari kita berdiri bersama, bersama-sama, dan menyingkirkan kehadiran agresor," seru Rouhani dalam pidato yang disiarkan langsung stasiun televisi pemerintah.

Selama upacara militer, para tentara berbaris melewati podium di mana Rouhani dan para komandan militer berdiri. Sementara itu, jet-jet tempur yang dirancang dan diproduksi di dalam negeri mengambil bagian untuk pertama kalinya dalam sebuah pertunjukan udara atau airshow.

Iran juga mamamerkan rudal, kapal selam, kendaraan lapis baja, radar dan sistem peperangan elektronik. Sistem pertahanan rudal S-300 buatan Rusia juga ikut dipamerkan.

"Kami mencari keamanan dan stabilitas regional, kedaulatan negara, dan tamatnya terorisme serta kegiatan mereka di kawasan ini," kata Rouhani.

Iran memiliki dua pasukan. Pertama, pasukan yang beroperasi sebagai kekuatan pertahanan nasional. Kedua, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) yang dibentuk setelah Revolusi 1979 untuk melindungi Republik Islam Iran dari musuh internal dan eksternal.

AS telah secara resmi menetapkan IRGC Iran sebagai organisasi teroris asing pada hari Senin lalu. Penetapan itu merupakan langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya yang memicu Iran mengumbar ancaman terhadap pasukan AS yang berada di Timur Tengah.

Rouhani menyebut langkah AS melawan IRGC sebagai tindakan menjijikkan. "Menghina Garda Revolusi adalah penghinaan bagi semua angkatan bersenjata (Iran), dan merupakan penghinaan terhadap bangsa besar Iran," katanya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4592 seconds (0.1#10.140)