Ukraina Sibuk Memburu S-400 Rusia, Tak Ingin Jet Tempur F-16 AS Jadi Target Empuk
loading...
A
A
A
Pensiunan Brigadir Jenderal Angkatan Udara AS John Teichert menjelaskan bahwa pendekatan AS dalam mengerahkan senjata baru melibatkan pendidikan ekstensif, pelatihan, dan latihan tempur untuk memastikan kemahirannya.
Meskipun pilot Ukraina sedang dilatih untuk mengoperasikan pesawat tempur ini, mencapai tingkat kemahiran yang sama dengan penerbang Amerika dalam waktu dekat hampir mustahil.
Terlebih lagi, isu pelatihan pilot baru-baru ini menjadi perhatian utama. Para pejabat Barat telah mengindikasikan bahwa Ukraina akan terus menghadapi kendala materi dan pelatihan, yang kemungkinan besar menghalangi negara tersebut untuk menggunakan kekuatan udara sayap tetap dalam skala besar pada tahun 2024.
Baik pejabat Ukraina maupun Barat telah menyatakan bahwa dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk melatih pilot Ukraina secara memadai dan melengkapi pasukan Ukraina dengan sekitar 150 uniy F-16 yang diperlukan untuk mencapai superioritas udara guna mendukung operasi darat.
Namun, para pejabat Ukraina telah menguraikan rencana mereka untuk menggunakan F-16 dan pesawat sayap tetap lainnya untuk membatasi aktivitas penerbangan Rusia.
Juru Bicara Angkatan Udara Ukraina Ilya Yevlash menyebutkan bahwa hanya dua skuadron F-16, sekitar 18 unit pesawat, dapat berdampak signifikan terhadap situasi di wilayah udara Ukraina.
"Keterbatasan ini seharusnya tidak menjadi hambatan mendasar. Namun, hal ini tergantung pada kemampuan Ukraina untuk memanfaatkan kekuatan udara dalam skala besar dalam jangka panjang, jika mitra Barat Ukraina bersandar pada dukungan domain udara dan kemampuan serangan mendalam Ukraina," kata ISW.
Meskipun pilot Ukraina sedang dilatih untuk mengoperasikan pesawat tempur ini, mencapai tingkat kemahiran yang sama dengan penerbang Amerika dalam waktu dekat hampir mustahil.
Terlebih lagi, isu pelatihan pilot baru-baru ini menjadi perhatian utama. Para pejabat Barat telah mengindikasikan bahwa Ukraina akan terus menghadapi kendala materi dan pelatihan, yang kemungkinan besar menghalangi negara tersebut untuk menggunakan kekuatan udara sayap tetap dalam skala besar pada tahun 2024.
Baik pejabat Ukraina maupun Barat telah menyatakan bahwa dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk melatih pilot Ukraina secara memadai dan melengkapi pasukan Ukraina dengan sekitar 150 uniy F-16 yang diperlukan untuk mencapai superioritas udara guna mendukung operasi darat.
Namun, para pejabat Ukraina telah menguraikan rencana mereka untuk menggunakan F-16 dan pesawat sayap tetap lainnya untuk membatasi aktivitas penerbangan Rusia.
Juru Bicara Angkatan Udara Ukraina Ilya Yevlash menyebutkan bahwa hanya dua skuadron F-16, sekitar 18 unit pesawat, dapat berdampak signifikan terhadap situasi di wilayah udara Ukraina.
"Keterbatasan ini seharusnya tidak menjadi hambatan mendasar. Namun, hal ini tergantung pada kemampuan Ukraina untuk memanfaatkan kekuatan udara dalam skala besar dalam jangka panjang, jika mitra Barat Ukraina bersandar pada dukungan domain udara dan kemampuan serangan mendalam Ukraina," kata ISW.
(mas)