Ukraina Sibuk Memburu S-400 Rusia, Tak Ingin Jet Tempur F-16 AS Jadi Target Empuk

Jum'at, 14 Juni 2024 - 15:01 WIB
loading...
A A A
Selain itu, juru bicara DIU Andrii Yusov mengoreksi laporan sebelumnya tentang serangan drone di pangkalan udara Akhtubinsk di Oblast Astrakhan, mengklarifikasi pada 12 Juni bahwa dua pesawat tempur Su-57 Rusia rusak antara 7-8 Juni, bukan hanya satu seperti yang diberitakan sebelumnya.

Sistem pertahanan udara S-300, S-400 dan pesawat tempur siluman Su-57 sangat penting bagi upaya Rusia untuk membatasi operasi udara Ukraina di dekat garis depan dan mendukung operasi ofensifnya di Ukraina.

Penilaian ISW menunjukkan bahwa serangan Ukraina ini adalah bagian dari strategi yang lebih luas untuk melemahkan pertahanan udara Rusia menjelang rencana pengiriman jet tempur F-16 oleh negara-negara Barat ke Ukraina, yang diperkirakan akan dimulai dalam jumlah kecil selama musim panas dan musim gugur tahun 2024.

"Pasukan Ukraina mungkin berupaya untuk secara aktif menurunkan pertahanan udara Rusia sebelum Ukraina menerima sejumlah besar pesawat guna menetapkan kondisi bagi penggunaan kekuatan udara berawak sayap tetap Ukraina di masa depan yang lebih dekat ke daerah garis depan," kata ISW dalam laporannya, seperti dikutip dari EurAsian Times, Jumat (14/6/2024).

ISW percaya bahwa keberhasilan melemahnya pertahanan udara Rusia, ditambah dengan jet tempur yang memadai dan pilot yang terlatih, pada akhirnya dapat memungkinkan Ukraina untuk mengintegrasikan pesawat sayap tetap untuk mendukung pasukan daratnya secara lebih efektif.

Tantangan bagi Ukraina


Belgia, Denmark, Belanda, dan Norwegia telah berkomitmen untuk memasok Ukraina dengan lebih dari 80 jet tempur F-16 buatan AS untuk meningkatkan pertahanannya terhadap serangan Rusia.

Pasokan F-16 itu akan secara signifikan meningkatkan kemampuan udara-ke-udara dan udara-ke-darat Ukraina.

Namun, perang tersebut telah menunjukkan bahwa tidak ada satu pun platform, bahkan yang memiliki kemampuan seperti F-16, yang dapat mengamankan kemenangan bagi Ukraina sendirian.

Faktor pentingnya adalah bagaimana pesawat ini diintegrasikan ke dalam strategi tempur yang lebih luas.

Para pakar telah menyoroti bahwa pilot Ukraina yang tidak berpengalaman dalam taktik yang tepat dalam menggunakan pesawat tempur canggih ini tidak akan sepenuhnya mendapatkan keuntungan dari kemampuan pesawat generasi keempat.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1206 seconds (0.1#10.140)