Turki Borong 40 Jet Tempur F-16 AS, Total Harganya Rp376,6 Triliun

Jum'at, 14 Juni 2024 - 13:18 WIB
loading...
Turki Borong 40 Jet Tempur F-16 AS, Total Harganya Rp376,6 Triliun
Turki membeli 40 unit jet tempur F-16 baru dari AS dalam kontrak senilai lebih dari Rp376,6 triliun. Foto/REUTERS
A A A
ANKARA - Turki sepakat memborong 40 unit jet tempur F-16 baru dari Amerika Serikat (AS) dalam kesepakatan kontrak senilai USD23 miliar atau lebih dari Rp376,6 miliar.

Sumber Kementerian Pertahanan Turki pada Kamis mengatakan kontrak itu diteken kedua pihak setelah setelah negosiasi berbulan-bulan.

“Kontrak telah ditandatangani dan delegasi dari kedua belah pihak sedang merundingkan rinciannya,” kata sumber tersebut, seperti dikutip dari AFP, Jumat (14/6/2024).



Berdasarkan kesepakatan kontrak semahal itu, Turki berhak atas 40 unit jet tempur F-16 baru dan meng-upgrade 79 unit jet di armada yang ada.

Departemen Luar Negeri Amerika pekan lalu memuji “langkah maju yang besar” dalam pembelian jet tempur F-16 baru oleh Turki dan menyebutya F-16 tercanggih yang pernah tersedia hanya untuk Sekutu dan mitra terdekat AS.

“Hanya contoh terbaru dari komitmen abadi AS terhadap kemitraan keamanan dengan Turki,” katanya dalam sebuah posting-an di media sosial.

Sebagaimana diwajibkan oleh undang-undang AS, Departemen Luar Negeri sudah memberi tahu Kongres tentang perjanjian tersebut pada bulan Januari lalu, serta penjualan 40 unit jet tempur siluman F-35 ke Yunani senilai USD8,6 miliar.

Amerika Serikat sempat tidak menyetujui transaksi tersebut sampai Turki merestui Swedia sebagai anggota baru NATO.

Parlemen Turki meratifikasi keanggotaan Swedia di NATO pada bulan Januari setelah lebih dari satu tahun penundaan yang membuat negara-negara Barat kecewa karena harus bersatu dalam menghadapi perang Rusia melawan Ukraina.

Erdogan akan menghadiri pertemuan puncak para pemimpin NATO di Washington bulan depan.

Dia telah dijadwalkan untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden AS Joe Biden bulan lalu, tetapi pertemuan pertama mereka di Gedung Putih ditunda karena masalah penjadwalan.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0942 seconds (0.1#10.140)
pixels