Houthi Makin Gila-gilaan Serang 3 Kapal, Seorang Pelaut Terluka Parah
loading...
A
A
A
SANAA - Kelompok Houthi Yaman semakin gila-gilaan dalam melakukan serangan rudal terhadap sejumlah kapal di Laut Arab dan Laut Merah. Mereka pada Kamis menyerang tiga kapal, salah satunya menyebabkan seorang pelaut terluka parah.
“Serangan pertama menargetkan kapal Verbena di Laut Arab, menyebabkan kerusakan dan kebakaran di kapal,” kata juru bicara militer Houthi Yahya Saree dalam pernyataan yang disiarkan televisi.
Dia menambahkan dua serangan lainnya terhadap kapal Seaguardian dan Athina di Laut Merah.
“Semua serangan dilakukan dengan beberapa rudal balistik dan [rudal] Angkatan Laut serta drone dan mencapai tujuannya dengan sukses,” kata Saree.
Pada hari yang sama, militer Amerika Serikat (AS) mengecam kelompok Houthi atas serangan rudal terhadap kapal kargo Verbena yang menyebabkan seorang pelaut terluka parah.
Kelompok Houthi, yang didukung Iran, menembakkan dua rudal jelajah anti-kapal (ASCM) ke Teluk Aden, yang menghantam kapal kargo curah berbendera Palauan, milik Ukraina, dan dioperasikan Polandia.
Komando Pusat (CENTCOM) Amerika Serikat mengatakan M/V Verbena baru-baru ini berlabuh di Malaysia dan sedang dalam perjalanan ke Italia membawa material konstruksi kayu.
Serangan tersebut menyebabkan kebakaran di kapal yang hingga saat ini masih berkobar.
Seorang pelaut sipil terluka parah sebelum pesawat AS dari kapal USS Philippine Sea secara medis mengevakuasi pelaut yang terluka tersebut ke kapal pasukan mitra untuk mendapatkan perawatan.
“Houthi mengaku bertindak atas nama warga Palestina di Gaza, namun mereka menargetkan dan mengancam nyawa warga negara ketiga yang tidak ada hubungannya dengan konflik di Gaza,” kata CENTCOM, seperti dikutip Al Arabiya, Jumat (14/6/2024).
CENTCOM mengatakan perilaku sembrono yang terus-menerus oleh Houthi mengancam stabilitas regional dan mengatakan serangan tersebut mempersulit pengiriman bantuan kemanusiaan ke Yaman dan Gaza.
Militer AS berjanji akan terus menyasar kelompok Houthi untuk menurunkan kemampuan militer mereka.
“Serangan pertama menargetkan kapal Verbena di Laut Arab, menyebabkan kerusakan dan kebakaran di kapal,” kata juru bicara militer Houthi Yahya Saree dalam pernyataan yang disiarkan televisi.
Dia menambahkan dua serangan lainnya terhadap kapal Seaguardian dan Athina di Laut Merah.
“Semua serangan dilakukan dengan beberapa rudal balistik dan [rudal] Angkatan Laut serta drone dan mencapai tujuannya dengan sukses,” kata Saree.
Pada hari yang sama, militer Amerika Serikat (AS) mengecam kelompok Houthi atas serangan rudal terhadap kapal kargo Verbena yang menyebabkan seorang pelaut terluka parah.
Kelompok Houthi, yang didukung Iran, menembakkan dua rudal jelajah anti-kapal (ASCM) ke Teluk Aden, yang menghantam kapal kargo curah berbendera Palauan, milik Ukraina, dan dioperasikan Polandia.
Komando Pusat (CENTCOM) Amerika Serikat mengatakan M/V Verbena baru-baru ini berlabuh di Malaysia dan sedang dalam perjalanan ke Italia membawa material konstruksi kayu.
Serangan tersebut menyebabkan kebakaran di kapal yang hingga saat ini masih berkobar.
Seorang pelaut sipil terluka parah sebelum pesawat AS dari kapal USS Philippine Sea secara medis mengevakuasi pelaut yang terluka tersebut ke kapal pasukan mitra untuk mendapatkan perawatan.
“Houthi mengaku bertindak atas nama warga Palestina di Gaza, namun mereka menargetkan dan mengancam nyawa warga negara ketiga yang tidak ada hubungannya dengan konflik di Gaza,” kata CENTCOM, seperti dikutip Al Arabiya, Jumat (14/6/2024).
CENTCOM mengatakan perilaku sembrono yang terus-menerus oleh Houthi mengancam stabilitas regional dan mengatakan serangan tersebut mempersulit pengiriman bantuan kemanusiaan ke Yaman dan Gaza.
Militer AS berjanji akan terus menyasar kelompok Houthi untuk menurunkan kemampuan militer mereka.
(mas)