China Usir Helikopter Belanda di Dekat Shanghai yang Berdalih Emban Misi PBB

Rabu, 12 Juni 2024 - 06:07 WIB
loading...
China Usir Helikopter...
Jet tempur angkatan udara China J-11BS bermanuver di udara. Foto/plaaf
A A A
BEIJING - Jet tempur Tentara Pembebasan Rakyat China mengusir helikopter Belanda yang melanggar wilayah udara China dengan dalih mengemban misi PBB.

Beijing memperingatkan Belanda untuk menghindari insiden seperti itu di masa mendatang.

“Militer Belanda telah menciptakan situasi berbahaya di Laut China Timur setelah menggunakan misi PBB sebagai dalih untuk menutup-nutupi,” ungkap perwakilan Kementerian Pertahanan (Kemhan) China Zhang Xiaogang.

Dia menambahkan, Beijing mendesak Belanda membatasi segala aktivitas angkatan bersenjata mereka di wilayah tersebut dan bersumpah akan mengambil tindakan balasan yang tegas sebagai tanggapan atas provokasi di dekat wilayah China.

Pernyataan itu muncul sebagai tanggapan atas pernyataan Amsterdam yang menyebutkan satu helikopter Tentara Pembebasan Rakyat dan dua jet tempur telah mendekati helikopter yang ditugaskan ke kapal fregat Belanda di Laut China Timur.

Belanda mengklaim insiden itu terjadi di wilayah udara internasional dan kapal itu sedang mengawasi penerapan resolusi Dewan Keamanan PBB tentang sanksi Korea Utara.

Beijing membantah klaim ini, dengan menjelaskan helikopter yang ditugaskan ke fregat kelas Tromp milik Angkatan Laut Kerajaan Belanda memasuki wilayah udaranya di sebelah timur Shanghai.

Komando Tentara Pembebasan Rakyat harus menggunakan jet tempurnya untuk mengusir helikopter dari daerah tersebut setelah memperingatkan awaknya.

“(Langkah-langkah ini) sah dan bertujuan, semuanya dilakukan secara profesional dan sesuai standar. Belanda, bukan China, yang menciptakan situasi berbahaya itu," ujar Zhang menggarisbawahi.

Dia menambahkan, Belanda telah menggunakan misi PBB sebagai dalih untuk proyeksi kekuatan di wilayah yang berada di dalam yurisdiksi negara lain.

“Pernyataan dan tindakan Belanda memiliki sifat jahat, kami mengutuknya dan kami telah mengirim demarche," tegas dia, seraya menambahkan China akan mengambil tindakan balasan yang tegas atas pelanggaran atau provokasi apa pun di masa mendatang.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1635 seconds (0.1#10.140)