Biden: Putin Tidak Akan Berhenti di Ukraina, Seluruh Eropa Terancam
loading...
A
A
A
PARIS - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Sabtu menjanjikan dukungan Washington untuk Kyiv dalam perjuangannya melawan invasi Moskow. Dia memperingatkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan berhenti di Ukraina dalam invasinya.
“Putin tidak akan berhenti di Ukraina,” kata Biden dalam konferensi pers bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron setelah pembicaraan di Paris.
“Seluruh Eropa akan terancam, kami tidak akan membiarkan hal itu terjadi,” lanjut Biden.
“Amerika Serikat berdiri teguh bersama Ukraina. Saya katakan sekali lagi, kami tidak akan pergi begitu saja,” ujarnya, seperti dikutip AFP, Minggu (9/6/2024).
Macron mengatakan kepada Biden di depan para wartawan: "Saya berterima kasih kepada Anda, Presiden, karena telah menjadi presiden negara dengan kekuatan nomor satu di dunia tetapi melakukannya dengan kesetiaan seorang mitra yang menyukai dan menghormati Eropa.”
Baik Biden maupun Macron pada hari Jumat bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Paris, menjanjikan dukungan untuk perjuangan Ukraina.
Presiden AS berusia 81 tahun itu telah berada di Prancis sejak Rabu dan mengambil bagian dalam peringatan minggu ini yang menandai peringatan 80 tahun pendaratan D-Day yang mengubah arah Perang Dunia II.
Pada hari Jumat, Biden memperingatkan perlunya melestarikan demokrasi Amerika dan menyamakan antara Perang Dunia II dan invasi Rusia ke Ukraina.
Biden akan menghadapi saingannya dari Partai Republik yang juga pendahulunya; Donald Trump, akhir tahun ini dalam pemilihan presiden yang diperkirakan para komentator akan memberikan ujian berat bagi demokrasi AS.
Trump juga mengisyaratkan kurangnya minatnya terhadap organisasi internasional termasuk NATO.
“Kami kembali menunjukkan kepada dunia kekuatan sekutu dan apa yang bisa kita capai jika kita berdiri bersama,” kata Biden.
“Putin tidak akan berhenti di Ukraina,” kata Biden dalam konferensi pers bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron setelah pembicaraan di Paris.
“Seluruh Eropa akan terancam, kami tidak akan membiarkan hal itu terjadi,” lanjut Biden.
“Amerika Serikat berdiri teguh bersama Ukraina. Saya katakan sekali lagi, kami tidak akan pergi begitu saja,” ujarnya, seperti dikutip AFP, Minggu (9/6/2024).
Macron mengatakan kepada Biden di depan para wartawan: "Saya berterima kasih kepada Anda, Presiden, karena telah menjadi presiden negara dengan kekuatan nomor satu di dunia tetapi melakukannya dengan kesetiaan seorang mitra yang menyukai dan menghormati Eropa.”
Baik Biden maupun Macron pada hari Jumat bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Paris, menjanjikan dukungan untuk perjuangan Ukraina.
Presiden AS berusia 81 tahun itu telah berada di Prancis sejak Rabu dan mengambil bagian dalam peringatan minggu ini yang menandai peringatan 80 tahun pendaratan D-Day yang mengubah arah Perang Dunia II.
Pada hari Jumat, Biden memperingatkan perlunya melestarikan demokrasi Amerika dan menyamakan antara Perang Dunia II dan invasi Rusia ke Ukraina.
Biden akan menghadapi saingannya dari Partai Republik yang juga pendahulunya; Donald Trump, akhir tahun ini dalam pemilihan presiden yang diperkirakan para komentator akan memberikan ujian berat bagi demokrasi AS.
Trump juga mengisyaratkan kurangnya minatnya terhadap organisasi internasional termasuk NATO.
“Kami kembali menunjukkan kepada dunia kekuatan sekutu dan apa yang bisa kita capai jika kita berdiri bersama,” kata Biden.
(mas)