52 Truk Bantuan Masuk Gaza Lewat Penyeberangan Karm Abu Salem
loading...
A
A
A
GAZA - Sebanyak 52 truk bantuan kemanusiaan memasuki Jalur Gaza melalui Penyeberangan Karm Abu Salem milik Israel, menurut laporan media Mesir pada Jumat (7/6/2024).
“Truk-truk tersebut memasuki Gaza untuk sementara waktu, karena Israel menguasai Penyeberangan Rafah di sisi Palestina di bagian selatan Gaza,” ungkap laporan saluran berita Cairo News.
Pada 24 Mei, Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi dan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden sepakat mengirim bantuan kemanusiaan dan bahan bakar ke PBB di Penyeberangan Karm Abu Salem untuk sementara waktu, "sampai mekanisme hukum dapat ditetapkan untuk membuka kembali Penyeberangan Rafah dari sisi Palestina," menurut pernyataan dari kepresidenan Mesir.
“Truk-truk pertolongan pertama memasuki Gaza melalui Penyeberangan Karm Abu Salem dan diterima PBB pada tanggal 30 Mei,” ungkap laporan saluran tersebut.
Pengaturan sementara Mesir-Amerika Serikat untuk menyalurkan bantuan ke Gaza melalui PBB ini terus berlanjut, karena Mesir menolak "legitimasi pendudukan Israel" di Perlintasan Rafah, yang direbut Israel pada 7 Mei.
Pada 2 Juni, Kairo menyelenggarakan pertemuan keamanan yang dihadiri pejabat Mesir, Amerika, dan Israel untuk membahas pembukaan kembali Perlintasan Rafah.
Selama pertemuan tersebut, Mesir mempertahankan pendiriannya yang tegas bahwa Israel harus menarik diri dari sisi Palestina dari Perlintasan Rafah agar dapat melanjutkan operasinya, menurut laporan media Mesir.
Israel telah melanjutkan serangan brutalnya di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.
Rezim penjajah Israel telah membunuh lebih dari 36.700 warga Palestina di Gaza, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak. Israel juga telah melukai lebih dari 83.500 orang lainnya, menurut otoritas kesehatan setempat.
Delapan bulan genosida Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur. Rezim Zionis juga memblokade makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang dalam putusan terbarunya telah memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasinya di kota selatan Rafah.
Rafah menjadi tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari genosida Israel sebelum kota itu diinvasi pasukan Zionis pada 6 Mei.
“Truk-truk tersebut memasuki Gaza untuk sementara waktu, karena Israel menguasai Penyeberangan Rafah di sisi Palestina di bagian selatan Gaza,” ungkap laporan saluran berita Cairo News.
Pada 24 Mei, Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi dan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden sepakat mengirim bantuan kemanusiaan dan bahan bakar ke PBB di Penyeberangan Karm Abu Salem untuk sementara waktu, "sampai mekanisme hukum dapat ditetapkan untuk membuka kembali Penyeberangan Rafah dari sisi Palestina," menurut pernyataan dari kepresidenan Mesir.
“Truk-truk pertolongan pertama memasuki Gaza melalui Penyeberangan Karm Abu Salem dan diterima PBB pada tanggal 30 Mei,” ungkap laporan saluran tersebut.
Pengaturan sementara Mesir-Amerika Serikat untuk menyalurkan bantuan ke Gaza melalui PBB ini terus berlanjut, karena Mesir menolak "legitimasi pendudukan Israel" di Perlintasan Rafah, yang direbut Israel pada 7 Mei.
Pada 2 Juni, Kairo menyelenggarakan pertemuan keamanan yang dihadiri pejabat Mesir, Amerika, dan Israel untuk membahas pembukaan kembali Perlintasan Rafah.
Selama pertemuan tersebut, Mesir mempertahankan pendiriannya yang tegas bahwa Israel harus menarik diri dari sisi Palestina dari Perlintasan Rafah agar dapat melanjutkan operasinya, menurut laporan media Mesir.
Israel telah melanjutkan serangan brutalnya di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.
Rezim penjajah Israel telah membunuh lebih dari 36.700 warga Palestina di Gaza, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak. Israel juga telah melukai lebih dari 83.500 orang lainnya, menurut otoritas kesehatan setempat.
Delapan bulan genosida Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur. Rezim Zionis juga memblokade makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang dalam putusan terbarunya telah memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasinya di kota selatan Rafah.
Rafah menjadi tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari genosida Israel sebelum kota itu diinvasi pasukan Zionis pada 6 Mei.
(sya)