Balas Dendam, Putin Ancam Kirim Senjata ke Negara-negara Musuh Barat

Kamis, 06 Juni 2024 - 07:58 WIB
loading...
Balas Dendam, Putin...
Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam akan mengirim senjata ke negara-negara musuh Barat. Foto/REUTERS
A A A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin marah dengan negara-negara Barat yang terus memasok Ukraina dengan senjata serangan jarak jauh. Dia pun siap balas dendam dengan mengancam akan memasok senjata ke beberapa negara yang bermusuhan dengan Barat.

Ancaman Putin disampaikan Putin pada konferensi pers yang jarang dilakukan dengan media asing pada Rabu.

Dia menyampaikan ancamannya setelah beberapa negara Barat, termasuk Amerika Serikat, memberikan lampu hijau kepada Ukraina untuk menyerang target di wilayah Rusia—sebuah tindakan yang disebut Moskow sebagai salah perhitungan besar.

“Jika seseorang berpikir bahwa mungkin untuk memasok senjata semacam itu ke zona perang untuk menyerang wilayah kami dan menimbulkan masalah bagi kami, mengapa kami tidak mempunyai hak untuk memasok senjata dengan kelas yang sama ke wilayah di dunia di mana akan terjadi serangan terhadap fasilitas sensitif negara-negara (Barat) tersebut,” kata Putin.



"Artinya, responsnya bisa asimetris. Kami akan memikirkannya,” ujarnya, seperti dikutip AFP, Kamis (6/6/2024).

“Mengirimkan senjata ke zona perang selalu buruk. Terlebih lagi jika yang mengantarkan tidak sekedar mengantarkan senjata tapi juga mengendalikannya. Ini adalah langkah yang sangat serius dan berbahaya,” kata Putin.

Pemimpin Rusia tersebut menyoroti Jerman, dengan mengatakan: "Ketika tank pertama yang dipasok Jerman muncul di tanah Ukraina, hal ini memicu guncangan moral dan etika di Rusia karena warisan Perang Dunia II."

Mengacu pada pihak berwenang Jerman, dia mengatakan: “Ketika mereka mengatakan bahwa akan ada lebih banyak rudal yang akan mencapai sasaran di wilayah Rusia, hal ini jelas menghancurkan hubungan Rusia-Jerman.”

Duduk berhadapan dengan perwakilan dari sejumlah media asing, Putin mengulangi bahwa negaranya tidak memulai perang melawan Ukraina, dan menyalahkan revolusi pro-Barat di Kyiv pada 2014.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1816 seconds (0.1#10.140)