Mengenal GBU-39, Bom Laknat Israel yang Ubah Rafah Jadi Lautan Api

Kamis, 30 Mei 2024 - 11:22 WIB
loading...
Mengenal GBU-39, Bom Laknat Israel yang Ubah Rafah Jadi Lautan Api
SDB GBU-39 bom buatan AS yang digunakan Israel untuk ubah Rafah di Jalur Gaza selatan menjadi lautan api. Foto/US Air Force
A A A
RAFAH - SDB GBU-39, bom canggih buatan Amerika Serikat (AS), telah digunakan Israel dalam serangan udara yang mengubah Rafah menjadi lautan api.

Para pakar senjata mengonfirmasi penggunaan bom tersebut berdasarkan bukti puing-puing dari senjata itu di lokasi serangan pada hari Minggu lalu.

Bom Diameter Kecil (SDB) GBU-39 merupakan sebuah amunisi berpemandu presisi dengan muatan bahan peledak seberat 17 kilogram.

Ia dianggap sebagai senjata laknat karena telah digunakan dalam berbagai perang, termasuk Perang Afghanistanserta Perang Ukraina dan Perang Gaza yang berlangsung sekarang ini.



Trevor Ball, mantan teknisi penjinak bom Angkatan Darat AS, mengidentifikasi bom tersebut dari puing-puingnya dan membagikan temuannya di media sosial. Dia menyoroti ciri khas bom tersebut, seperti sistem penggerak ekor yang mengontrol sirip pemandu.

Setelah video tersebut muncul di media sosial, para ahli senjata dan bukti visual yang dianalisis oleh berbagai outlet berita, termasuk New York Times, Sky News dan CNN, mengonfirmasi bahwa bom yang digunakan dalam serangan Rafah adalah GBU-39.

Identifikasi tersebut konsisten dengan klaim yang dibuat oleh juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Laksamana Muda Daniel Hagari, yang mengatakan dalam sebuah pengarahan pada hari Selasa bahwa dua amunisi dengan hulu ledak kecil berisi 17 kilogram bahan peledak digunakan.

Israel belum mengonfirmasi jenis senjata yang digunakan dalam serangan tersebut.

Bom GBU-39B


Israel mengatakan serangan udara hari Minggu menargetkan dan menewaskan dua pejabat senior Hamas, dan bahwa kebakaran yang menewaskan puluhan warga sipil mungkin disebabkan oleh ledakan sekunder di gudang senjata Hamas di dekatnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4186 seconds (0.1#10.140)
pixels