Israel Dikabarkan Mundur dari Rencana Serangan Besar-besaran di Rafah
loading...
A
A
A
RAFAH - Para pejabat Israel dilaporkan telah membatalkan rencana serangan darat besar-besaran di Rafah.
Menurut sejumlah sumber, Israel akan menenangkan pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dengan membatasi operasi pada serangan yang dirancang untuk memusnahkan benteng terakhir Hamas di Gaza, tanpa meningkatkan krisis kemanusiaan.
“Saya pikir adil untuk mengatakan Israel telah memperbarui rencana mereka,” ujar seorang pejabat senior AS kepada wartawan pada Selasa (21/5/2024).
Dia menjelaskan, “Mereka telah memasukkan banyak kekhawatiran yang telah kami ungkapkan.”
Pejabat pemerintah tersebut berbicara tanpa menyebut nama setelah kunjungan Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan ke Israel pada Minggu.
Biden telah berulang kali memperingatkan terhadap serangan besar-besaran di Rafah, tempat lebih dari 1 juta warga Gaza mengungsi setelah lingkungan mereka diratakan oleh pemboman Israel di daerah kantong Palestina.
Presiden AS awal bulan ini mengancam akan menghentikan beberapa pengiriman senjata Amerika ke Israel jika invasi Rafah berjalan sesuai rencana.
Pembicaraan Sullivan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tampaknya membuahkan hasil.
“Ini adalah diskusi yang sedang berlangsung, pembicaraan yang sedang berlangsung,” ujar pejabat AS itu. “Ini konstruktif.”
Menurut sejumlah sumber, Israel akan menenangkan pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dengan membatasi operasi pada serangan yang dirancang untuk memusnahkan benteng terakhir Hamas di Gaza, tanpa meningkatkan krisis kemanusiaan.
“Saya pikir adil untuk mengatakan Israel telah memperbarui rencana mereka,” ujar seorang pejabat senior AS kepada wartawan pada Selasa (21/5/2024).
Dia menjelaskan, “Mereka telah memasukkan banyak kekhawatiran yang telah kami ungkapkan.”
Pejabat pemerintah tersebut berbicara tanpa menyebut nama setelah kunjungan Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan ke Israel pada Minggu.
Biden telah berulang kali memperingatkan terhadap serangan besar-besaran di Rafah, tempat lebih dari 1 juta warga Gaza mengungsi setelah lingkungan mereka diratakan oleh pemboman Israel di daerah kantong Palestina.
Presiden AS awal bulan ini mengancam akan menghentikan beberapa pengiriman senjata Amerika ke Israel jika invasi Rafah berjalan sesuai rencana.
Pembicaraan Sullivan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tampaknya membuahkan hasil.
“Ini adalah diskusi yang sedang berlangsung, pembicaraan yang sedang berlangsung,” ujar pejabat AS itu. “Ini konstruktif.”