Lagi, 100 Lebih Warga India Tewas usai Tenggak Miras Palsu

Minggu, 24 Februari 2019 - 04:42 WIB
Lagi, 100 Lebih Warga India Tewas usai Tenggak Miras Palsu
Lagi, 100 Lebih Warga India Tewas usai Tenggak Miras Palsu
A A A
GUWHATI - Lebih dari 100 orang tewas setelah meneggak minuman keras (miras) palsu di negara bagian Assam, India timur laut, dalam 48 jam terakhir. Jumlah korban meninggal kemungkinan bisa bertambah karena lebih dari 300 orang masih dirawat di rumah sakit.

Para korban, sebagian besar pekerja perkebunan teh di Golaghat dan distrik Jorhat di Assam, dilarikan ke rumah sakit terdekat pada Kamis malam.

Departemen Kesehatan mengatakan pada hari Sabtu (23/2/2019), jumlah korban tewas mencapai 102 orang. Sedangkan laporan media lokal mengatakan jumlah korban meninggal hampir 125 orang.

Kasus ini hanya berselang kurang dari dua minggu setelah lebih dari 100 orang meninggal setelah minum alkohol oplosan di negara bagian Uttar Pradesh dan Uttarakhand, India utara.

"Jumlah korban tewas mungkin meningkat dari distrik Jorhat dan Golaghat. Ini insiden yang sangat disayangkan. Kami sangat berhati-hati untuk menyediakan fasilitas medis terbaik," kata menteri cukai wilayah Assam, Parimal Suklabaidya kepada Al Jazeera.

Para pekerja perkebunan teh mengonsumsi minuman keras yang tercemar metil alkohol, bahan kimia yang menyerang sistem saraf pusat. Mereka mulai jatuh pingsan pada hari Kamis.

Mamoni Telenga, 35, kehilangan tiga anggota keluarganya. Dia mengatakan para kerabatnya jatuh sakit pada malam hari tetapi baru bisa dibawa rumah sakit keesokan paginya, di mana para dokter menyatakan ketiganya telah meninggal.

"Ibu mertua, ipar dan ipar saya telah meninggal," kata Telenga kepada Al Jazeera, Minggu (24/2/2019).

Suami Puja Ghatowar, Rupjyoti, saat ini sedang menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di Jorhat.

"Dia pulang muntah dan kami segera bergegas ke pusat kesehatan. Saya bisa melihat pertemuan di sana dan semua orang memiliki masalah yang sama. Dokter mengatakan kepada saya agar membawanya ke rumah sakit Jorhat untuk perawatan yang lebih baik. Dia jatuh pingsan di jalan," katanya.

Rumah sakit pemerintah di daerah terdekat merasa terbebani karena jumlah pasien meningkat. Menteri Kesehatan Assam Himanta Biswa Sarma mengatakan mereka telah memanggil dokter dari rumah sakit lain untuk membantu.

"Sudah dokter dan ahli dari berbagai pusat telah tiba dan mereka merawat para pasien," kata Sarma kepada wartawan di Jorhat Medical College and Hospital.

Direktur Jenderal Polisi Assam Kuladhar Saikia mengatakan penyelidikan sedang dilakukan dalam insiden tersebut.

"Sebuah tim pejabat Departemen Investigasi Kriminal dan ahli forensik telah dibentuk dan 12 orang telah dijemput untuk diinterogasi. Kami akan mengambil tindakan tegas," kata Saikia kepada Al Jazeera.

Suklabaidya menambahkan bahwa tujuh tersangka telah ditangkap sejauh ini oleh polisi atas dugaan keterlibatan mereka dalam memproduksi minuman keras ilegal.

Menteri Utama Assam Sarbananda Sonowal mengunjungi para korban di rumah sakit Jorhat dan mengumumkan bantuan sebesar Rs 200.000 kepada kerabat yang meninggal dan Rs 50.000 untuk mereka yang menjalani perawatan.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4795 seconds (0.1#10.140)