Apa Kehebatan Alexander Agung? Ada 3 Hal yang Membuatnya Jadi Tokoh Sejarah Terhebat
loading...
A
A
A
Sebagai penguasa, Alexander segera bergerak untuk menegakkan kekuasaannya atas negara-negara Yunani dan mempersiapkan invasi ke Persia.
Kampanye melawan Kekaisaran Persia berlangsung lama dan melahirkan sejumlah tokoh legendaris dari kedua belah pihak.
Selama lebih dari dua abad, Kekaisaran Achaemenid dari Persia menguasai dunia Mediterania. Salah satu negara adidaya sejati pertama dalam sejarah, Kekaisaran Persia membentang dari perbatasan India hingga Mesir dan hingga perbatasan utara Yunani.
Namun menurut History, ketika itu Persia sudah mengalami banyak kemunduran. Memanfaatkan kesempatan ini pasukan Alexander maju dengan berbagai strategi, meski miskin informasi tentang medan tempur, sang ahli strategis ini tetap mampu beradaptasi dan memukul mundur musuh.
Hingga pada akhirnya Raja Persia, Darius III memilih untuk melarikan diri dan mundur dari kerajaannya. Namun pada akhirnya Raja Persia tersebut justru meninggal karena dibunuh pasukannya sendiri.
Belum cukup sampai disitu, Alexander dan pasukannya juga melakukan kampanye ke India, melakukan pertempuran besar di Hydaspes melawan Raja Porus, sebelum anak buahnya akhirnya berhenti di Sungai Hyphasis dan menolak untuk melangkah lebih jauh. Dari situlah Alexander akhirnya memilih kembali ke Babilonia.
Pada saat ia berusia 32 tahun, Alexander telah mengatasi rintangan yang luar biasa dan membangun kerajaan terbesar yang pernah ada di dunia. Hal tersebut membuatnya dianggap sebagai tokoh yang paling hebat pada masanya.
Mengingat dirinya hanyalah seorang anak dari kerajaan kecil di Makedonia yang mampu meraih kepercayaan masyarakat Yunani, hingga sukses menaklukkan Kerajaan Persia.
Karena pencapaiannya yang luar biasa ini mulai banyak pihak yang mengaitkan kekuatan dan kemampuannya setara dengan dewa. Salah satu sumbernya adalah ibunya Olympias.
Dia diduga mengklaim bahwa Zeus adalah ayah asli Alexander sejak usia muda dan pada malam pembuahannya.
Kampanye melawan Kekaisaran Persia berlangsung lama dan melahirkan sejumlah tokoh legendaris dari kedua belah pihak.
Selama lebih dari dua abad, Kekaisaran Achaemenid dari Persia menguasai dunia Mediterania. Salah satu negara adidaya sejati pertama dalam sejarah, Kekaisaran Persia membentang dari perbatasan India hingga Mesir dan hingga perbatasan utara Yunani.
Namun menurut History, ketika itu Persia sudah mengalami banyak kemunduran. Memanfaatkan kesempatan ini pasukan Alexander maju dengan berbagai strategi, meski miskin informasi tentang medan tempur, sang ahli strategis ini tetap mampu beradaptasi dan memukul mundur musuh.
Hingga pada akhirnya Raja Persia, Darius III memilih untuk melarikan diri dan mundur dari kerajaannya. Namun pada akhirnya Raja Persia tersebut justru meninggal karena dibunuh pasukannya sendiri.
Belum cukup sampai disitu, Alexander dan pasukannya juga melakukan kampanye ke India, melakukan pertempuran besar di Hydaspes melawan Raja Porus, sebelum anak buahnya akhirnya berhenti di Sungai Hyphasis dan menolak untuk melangkah lebih jauh. Dari situlah Alexander akhirnya memilih kembali ke Babilonia.
2. Dikaitkan dengan Dewa
Pada saat ia berusia 32 tahun, Alexander telah mengatasi rintangan yang luar biasa dan membangun kerajaan terbesar yang pernah ada di dunia. Hal tersebut membuatnya dianggap sebagai tokoh yang paling hebat pada masanya.
Mengingat dirinya hanyalah seorang anak dari kerajaan kecil di Makedonia yang mampu meraih kepercayaan masyarakat Yunani, hingga sukses menaklukkan Kerajaan Persia.
Karena pencapaiannya yang luar biasa ini mulai banyak pihak yang mengaitkan kekuatan dan kemampuannya setara dengan dewa. Salah satu sumbernya adalah ibunya Olympias.
Dia diduga mengklaim bahwa Zeus adalah ayah asli Alexander sejak usia muda dan pada malam pembuahannya.