Mesir Kutuk Operasi Militer Israel Rampas Perbatasan Rafah

Selasa, 07 Mei 2024 - 18:30 WIB
loading...
Mesir Kutuk Operasi...
Tentara Israel di atas kendaraan lapis baja saat melintasi gerbang Perlintasan Rafah dan merebut kendali operasionalnya. Foto/x/idf
A A A
KAIRO - Kementerian Luar Negeri Mesir mengutuk operasi Israel di kota Rafah, Gaza selatan, serta perebutan perbatasan Rafah di sisi Palestina.

Menurut Reuters, Kementerian Luar Negeri Mesir juga memperingatkan serangan Rafah mengancam upaya gencatan senjata.

Militer Israel mengatakan mereka telah mengambil "kendali operasional" di penyeberangan Rafah di sisi Palestina, satu-satunya titik keluar dan masuk antara Gaza dan Mesir.

Militer mengatakan Brigade Lapis Baja ke-401 berhasil menguasai penyeberangan di Gaza selatan pada Selasa pagi (7/5/2024), setelah operasi militer semalam.

Brigade Givati ke-84 memutus jalan Salah al-Din di Rafah timur dari persimpangan dengan Mesir selama operasi tersebut.

Militer Israel mengatakan pihaknya membunuh 20 pejuang Hamas dan menemukan tiga terowongan.

Otoritas Umum Penyeberangan dan Perbatasan Gaza mengatakan masuknya orang serta pengiriman bantuan ke penyeberangan Rafah telah dihentikan setelah invasi Israel ke wilayah tersebut.

Bendera besar Israel dikibarkan di tiang bendera di perlintasan Rafah, sedangkan bendera Palestina diturunkan ke tanah.

Kendaraan lapis baja tentara Israel juga terlihat melaju di sepanjang perbatasan Gaza-Mesir sambil mengibarkan bendera besar Israel dan bendera Brigade 401.



Rekaman yang diambil dari tank Israel yang diposting di media sosial menunjukkan kendaraan militer tersebut melibas papan bertuliskan, "Saya (hati) Gaza"

“Satu-satunya jendela Gaza untuk dunia sedang diserbu dan dihancurkan tank-tank Israel,” ungkap jurnalis Palestina yang tinggal di Gaza, Hind Khoudary.

Penyeberangan Rafah adalah jalur vital bagi warga Palestina, karena satu-satunya pintu masuk dan keluar dari wilayah kantong yang tidak dikontrol langsung oleh Israel.

Sejak Hamas menguasai wilayah tersebut pada tahun 2007, penyeberangan tersebut dikendalikan bersama oleh Mesir dan Hamas.

Militer Israel mengatakan penyeberangan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) di sepanjang perbatasan antara Gaza, Israel dan Mesir, yang dikontrol otoritas Israel, juga telah ditutup karena alasan keamanan dan akan dibuka kembali setelah situasi keamanan memungkinkan.

UNRWA, badan PBB untuk pengungsi Palestina, menulis di X, “Terus menerusnya gangguan terhadap masuknya bantuan dan pasokan bahan bakar di penyeberangan Rafah akan menghentikan respons kemanusiaan yang penting di Jalur Gaza.”

“Bencana kelaparan yang dihadapi masyarakat terutama di #Gaza utara akan menjadi lebih buruk jika jalur pasokan ini terganggu,” papar pernyataan UNRWA.

Lebih dari satu juta pengungsi Palestina berlindung di Rafah, banyak di antaranya di rumah dan tenda sementara.

Pada Senin, Israel memerintahkan 250.000 warga Palestina meninggalkan Rafah, ketika Israel mulai membombardir bagian timur kota tersebut menjelang rencana invasi darat.

Warga Palestina yang saat ini berada di Rafah mengatakan kepada Middle East Eye bahwa orang-orang yang berlindung di sana berada dalam keadaan panik, dan khawatir mereka tidak akan aman meskipun mereka pergi, mengingat pengalaman mereka di Gaza selama tujuh bulan terakhir.

Sebanyak 54 orang tewas dalam serangan Israel di Gaza selama 24 jam terakhir, sehingga totalnya menjadi 34.789 orang tewas sejak perang dimulai pada 7 Oktober.

Selain itu, 78.204 warga Palestina terluka selama periode tersebut. Sebagian besar korban adalah wanita dan anak-anak.

Baca juga: Tentara Israel Rebut Penyeberangan Rafah di Sisi Palestina, Kibarkan Bendera Besar
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Hamas Berharap Paus...
Hamas Berharap Paus Leo XIV Perkuat Dukungan pada Mereka yang Tertindas
Pagar Baru Israel Ubah...
Pagar Baru Israel Ubah Kota Palestina Jadi Penjara Terbuka
Israel Jatuhkan 100.000...
Israel Jatuhkan 100.000 Ton Bom di Gaza, Hapus 2.200 Keluarga
Yordania Raup Untung...
Yordania Raup Untung hingga Rp6,6 Miliar Per Bantuan Udara untuk Gaza
AS Tegaskan Tak Perlu...
AS Tegaskan Tak Perlu Izin Israel untuk Buat Kesepakatan dengan Houthi
2 Tentara Israel Tewas...
2 Tentara Israel Tewas dalam Pertempuran Sengit Melawan Hamas
Teka-teki Ukiran Suci...
Teka-teki Ukiran Suci Mesir Berusia 3.300 Tahun Akhirnya Terungkap
India Kirim Drone Pembawa...
India Kirim Drone Pembawa Bom Buatan Israel ke Pakistan, WNI Diminta Tak Keluar Rumah
Iran: Netanyahu Seret...
Iran: Netanyahu Seret AS Ikut Perang di Timur Tengah
Rekomendasi
Arsenal Siap Beri Guard...
Arsenal Siap Beri Guard of Honour untuk Liverpool, Laga Perpisahan Trent Alexander-Arnold?
Kisah Konflik Internal...
Kisah Konflik Internal Keluarga Penguasa Mataram Pasca Perintah Pembunuhan Ulama
Diangkat dari Kisah...
Diangkat dari Kisah Nyata, Film Garin Nugroho Nyanyi Sunyi dalam Rantang Resmi Tayang
Berita Terkini
Perang Nuklir Membayangi,...
Perang Nuklir Membayangi, Ledakan Besar Guncang Kashmir India, Wilayah Udara Ditutup
PM Pakistan Gelar Rapat...
PM Pakistan Gelar Rapat Badan Komando Nasional, Siapkan Senjata Nuklir?
Serangan Pakistan Hancurkan...
Serangan Pakistan Hancurkan Gudang Rudal BrahMos Kebanggaan India
Serangan Balasan Pakistan...
Serangan Balasan Pakistan Gempur Lokasi Penyimpanan Rudal India
Perang Menggila, India...
Perang Menggila, India Serang 3 Pangkalan Udara Pakistan
BREAKING NEWS! Pakistan...
BREAKING NEWS! Pakistan Balas Serangan India, Luncurkan Operasi Bunyan Marsoos
Infografis
India Gunakan S-400...
India Gunakan S-400 Rusia dan Drone Israel untuk Lawan Pakistan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved