Ini Sosok Tentara AS yang Ditangkap Rusia, Sambangi Vladivostok demi Pacar

Selasa, 07 Mei 2024 - 12:39 WIB
loading...
Ini Sosok Tentara AS...
Sersan Staf Gordon Black, tentara AS yang ditangkap dan ditahan di Rusia. Dia datang ke Rusia untuk menemui pacar lamanya. Foto/CBS News
A A A
MOSKOW - Seorang tentara Amerika Serikat (AS) ditangkap dan ditahan pihak berwenang Rusia ketika dia mengunjungi kota Vladivostok.

Para pejabat Amerika mengatakan tentara tersebut adalah Sersan Staf Gordon Black (34). Dia ditempatkan di Korea Selatan dan sedang dalam proses pulang ke Fort Cavazos di Texas.

Namun, kata para pejabat, Black—yang sudah menikah—justru pergi ke Rusia untuk menemui pacar lamanya.

Penangkapannya, yang terjadi pada Kamis pekan lalu, semakin memperumit hubungan AS dengan Rusia, yang semakin tegang seiring berlarutnya perang Moskow di Ukraina.



Para pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim kepada AP, Selasa (7/5/2024), mengatakan Black ditangkap atas tuduhan mencuri sesuatu dari pacarnya dan masih ditahan.

Juru bicara Angkatan Darat AS Cynthia Smith membenarkan bahwa seorang tentara Amerika ditahan pada hari Kamis di Vladivostok, pelabuhan utama militer dan komersial Rusia di Pasifik, atas tuduhan melakukan pelanggaran kriminal.

Dia mengatakan Rusia telah memberi tahu AS dan Angkatan Darat Amerika telah memberi tahu keluarga tentara tersebut.

“Departemen Luar Negeri AS memberikan dukungan konsuler yang sesuai kepada tentara [Amerika] di Rusia,” kata Smith.

Menurut para pejabat AS, wanita Rusia itu—pacar lama Black—pernah tinggal di Korea Selatan, dan musim gugur lalu dia dan Black terlibat perselisihan atau pertengkaran.

Setelah itu, wanita itu meninggalkan Korea Selatan. Tidak jelas apakah dia terpaksa pergi atau ada peran pihak berwenang Korea Selatan dalam masalah ini.

Para pejabat AS juga mengatakan bahwa Black, seorang prajurit infanteri, tidak memberi tahu unitnya bahwa dia akan pergi ke Rusia, dan tidak mengantongi izin apa pun untuk pergi ke sana.

Mereka mengatakan Black pada dasarnya sedang cuti, karena dia meninggalkan Korea Selatan untuk dipindahkan kembali ke kampung halamannya di Fort Cavazos.

Namun tidak jelas apakah anggota militer AS secara khusus dilarang bepergian ke Rusia, meskipun Departemen Luar Negeri AS dengan tegas menyarankan warga AS untuk tidak pergi ke negaranya Vladimir Putin tersebut.

Penangkapan itu terjadi kurang dari setahun setelah tentara Amerika Travis King berlari ke Korea Utara melintasi perbatasan kedua Korea yang dijaga ketat. Korea Utara kemudian mengumumkan bahwa mereka akan mengusir King, yang dikembalikan ke AS. Dia akhirnya didakwa melakukan desersi.

Rusia diketahui menahan sejumlah warga Amerika di penjaranya, termasuk eksekutif keamanan perusahaan Paul Whelan dan reporter Wall Street Journal Evan Gershkovich.

Pemerintah AS telah menetapkan keduanya sebagai orang yang ditahan secara tidak sah dan telah berusaha melakukan negosiasi untuk pembebasan mereka.

Orang lain yang ditahan termasuk Travis Leake, seorang musisi yang telah tinggal di Rusia selama bertahun-tahun dan ditangkap tahun lalu atas tuduhan terkait narkoba; Marc Fogel, seorang guru di Moskow, yang dijatuhi hukuman 14 tahun penjara, juga atas tuduhan narkoba; dan warga negara ganda Alsu Kurmasheva dan Ksenia Khavana.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Mantan Penasihat Trump...
Mantan Penasihat Trump Sebut Perang Dunia III Mungkin Sudah Dimulai, Ini 5 Indikatornya
7 Kampus Elite AS yang...
7 Kampus Elite AS yang Kehilangan Dana Miliaran Dolar karena Melawan Donald Trump
Ratusan Mahasiswa Asing...
Ratusan Mahasiswa Asing Berbakat Harus Kehilangan Masa Depan di AS, Ini Alasan Utamanya
Rusia dan China Bahas...
Rusia dan China Bahas Jaminan untuk Kesepakatan Nuklir Iran dengan AS
Trump Ancam AS akan...
Trump Ancam AS akan Mundur jika Perundingan Ukraina menjadi Sangat Sulit
Bertemu Warga Rusia...
Bertemu Warga Rusia yang Dibebaskan dari Gaza, Putin Berterima Kasih pada Hamas
Pemimpin Houthi: Israel...
Pemimpin Houthi: Israel Didukung AS Peras Palestina Bebaskan Tawanan tanpa Kompensasi
92 Warga Palestina Tewas...
92 Warga Palestina Tewas dalam 2 Hari Terakhir Akibat Serangan Militer Israel
Kapal Terbakar lalu...
Kapal Terbakar lalu Tenggelam gara-gara Penumpang Masak, Hampir 150 Orang Tewas
Rekomendasi
Bang Jago Pasuruan Tantang...
Bang Jago Pasuruan Tantang Duel Polisi di Depan Keluarga, Akhirnya Terkapar Positif Nyabu
Partai Perindo Anggap...
Partai Perindo Anggap Jawa Barat Sangat Penting untuk Segera Digarap Demi Menang Pemilu 2029
Ribuan Jemaat Khusyuk...
Ribuan Jemaat Khusyuk Ikuti Misa Malam Paskah di Gereja Katedral Jakarta
Berita Terkini
Mantan Penasihat Trump...
Mantan Penasihat Trump Sebut Perang Dunia III Mungkin Sudah Dimulai, Ini 5 Indikatornya
2 jam yang lalu
Pemukim Ilegal Israel...
Pemukim Ilegal Israel Serbu Desa Badui di Tepi Barat
5 jam yang lalu
Pertama Kali di Dunia,...
Pertama Kali di Dunia, Robot Humanoid China Ikut Lomba Lari Melawan Manusia, Siapa Pemenangnya?
7 jam yang lalu
7 Kampus Elite AS yang...
7 Kampus Elite AS yang Kehilangan Dana Miliaran Dolar karena Melawan Donald Trump
8 jam yang lalu
Ratusan Mahasiswa Asing...
Ratusan Mahasiswa Asing Berbakat Harus Kehilangan Masa Depan di AS, Ini Alasan Utamanya
9 jam yang lalu
Punya Bakat dan Keahlian...
Punya Bakat dan Keahlian Unik? Arab Saudi Tarik Pemuda Berbakat dengan Paket Bebas Pajak
10 jam yang lalu
Infografis
Ini 3 Negara Musuh AS...
Ini 3 Negara Musuh AS yang Tidak Terkena Tarif Impor Trump
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved