Rusia Marah dan Ancam Serang Fasilitas Militer Inggris, Ini Penyebabnya
loading...
A
A
A
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa latihan senjata nuklir taktis diperintahkan oleh Presiden Vladimir Putin, dimaksudkan untuk menjamin integritas wilayah dan kedaulatan negara Rusia tanpa syarat.
Latihan tersebut juga akan melibatkan pasukan dari Angkatan Udara dan Angkatan Laut Rusia.
Putin secara berkala memperingatkan bahwa negaranya siap perang nuklir dan secara teratur memerintahkan latihan nuklir strategis, yang biasanya menggunakan rudal balistik antarbenua.
Rusia jarang mengadakan latihan nuklir taktis, yang menggunakan senjata dengan daya ledak lebih rendah dan dimaksudkan untuk digunakan di medan perang.
Kementerian Luar Negeri Rusia pada hari Senin juga mengatakan bahwa Rusia akan mengembangkan rudal jarak menengah dan pendek baru, mengeklaim bahwa keputusan tersebut dipicu oleh laporan bahwa Amerika Serikat memindahkan sistem rudal serupa ke Eropa dan kawasan Asia-Pasifik.
Seorang pejabat pemerintah Ukraina menolak pernyataan Kremlin dan menyebutnya sebagai “pemerasan nuklir”.
“Kami tidak melihat sesuatu yang baru di sini, kecuali dampak informasi dan pernyataan. Pemerasan nuklir adalah praktik yang terus-menerus dilakukan rezim Putin,” kata Andriy Yusov, juru bicara intelijen Ukraina, kepada televisi nasional.
Latihan senjata nuklir taktis Rusia akan berlangsung di tengah meningkatnya ketegangan diplomatik antara Moskow dan negara-negara Eropa.
Jerman telah menarik duta besarnya untuk Rusia pada Senin, beberapa hari setelah menuduh Moskow melancarkan serangan siber pada tahun 2023 terhadap Partai Sosial Demokrat yang berkuasa di Jerman.
Latihan tersebut juga akan melibatkan pasukan dari Angkatan Udara dan Angkatan Laut Rusia.
Putin secara berkala memperingatkan bahwa negaranya siap perang nuklir dan secara teratur memerintahkan latihan nuklir strategis, yang biasanya menggunakan rudal balistik antarbenua.
Rusia jarang mengadakan latihan nuklir taktis, yang menggunakan senjata dengan daya ledak lebih rendah dan dimaksudkan untuk digunakan di medan perang.
Kementerian Luar Negeri Rusia pada hari Senin juga mengatakan bahwa Rusia akan mengembangkan rudal jarak menengah dan pendek baru, mengeklaim bahwa keputusan tersebut dipicu oleh laporan bahwa Amerika Serikat memindahkan sistem rudal serupa ke Eropa dan kawasan Asia-Pasifik.
Seorang pejabat pemerintah Ukraina menolak pernyataan Kremlin dan menyebutnya sebagai “pemerasan nuklir”.
“Kami tidak melihat sesuatu yang baru di sini, kecuali dampak informasi dan pernyataan. Pemerasan nuklir adalah praktik yang terus-menerus dilakukan rezim Putin,” kata Andriy Yusov, juru bicara intelijen Ukraina, kepada televisi nasional.
Latihan senjata nuklir taktis Rusia akan berlangsung di tengah meningkatnya ketegangan diplomatik antara Moskow dan negara-negara Eropa.
Jerman telah menarik duta besarnya untuk Rusia pada Senin, beberapa hari setelah menuduh Moskow melancarkan serangan siber pada tahun 2023 terhadap Partai Sosial Demokrat yang berkuasa di Jerman.
(mas)