Dua Tentara AS Tewas Dibom, Wapres Pence Ngotot ISIS Dikalahkan

Kamis, 17 Januari 2019 - 10:07 WIB
Dua Tentara AS Tewas...
Dua Tentara AS Tewas Dibom, Wapres Pence Ngotot ISIS Dikalahkan
A A A
WASHINGTON - Wakil Presiden Mike Pence berikeras kelompok Islamic State (ISIS) telah dikalahkan di Suriah. Komentar itu muncul beberapa jam setelah empat warga Amerika Serikat (AS), termasuk dua tentaranya, terbunuh oleh serangan bom di negara yang dipimin Presiden Bashar al-Assad tersebut.

Komentar wakil Donald Trump itu disampaikan dalam pidatonya di hadapan 184 kepala misi diplomatik AS dari seluruh dunia yang berkumpul setiap tahun di Washington. Para diplomat itu berkumpul untuk membahas strategi kebijakan luar negeri Amerika.

"Kekhalifahan telah hancur dan ISIS telah dikalahkan," kata Pence, seperti dikutip Reuters, Kamis (17/1/2019).

Dalam pernyataan terpisah, Gedung Putih dan Pence mengutuk serangan yang menewaskan dua tentara Amerika. Mereka menyatakan simpati atas kematian para korban.

Pentagon mengatakan dua tentara AS, seorang pegawai sipil Departemen Pertahanan dan satu kontraktor yang bekerja untuk militer tewas dalam ledakan bom di Manbij, Suriah utara. Ledakan itu juga menyebabkan tiga prajurit AS lainnya terluka.

Sebuah situs web yang berafiliasi dengan ISIS mengatakan serangan bom di Manbij itu adalah aksi seorang pembom bunuh diri dari kelompok tersebut.

Presiden Trump telah membuat pengumuman mengejutkan pada 19 Desember 2018 bahwa dia akan menarik 2.000 tentara AS dari Suriah setelah menyimpulkan bahwa ISIS telah dikalahkan di negara tersebut. Keputusannya menyebabkan pengunduran diri Menteri Pertahanan AS James Mattis.

Dalam pidatonya, Pence juga menyinggung pembicaraan tentang pertemuan puncak antara Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Pence mengakui bahwa upaya untuk meyakinkan Pyonyang untuk melepaskan persenjataan nuklirnya belum membuat kemajuan.

"Sementara presiden menjanjikan dialog dengan Pemimpin Kim, kami masih menunggu langkah konkret oleh Korea Utara untuk membongkar senjata nuklir yang mengancam rakyat kami dan sekutu kami di kawasan itu," kata Pence.

Wapres Pence juga mengkritik praktik perdagangan dan pinjaman "tidak adil" China kepada negara-negara berkembang yang mendorong naiknya tingkat utang mereka karena berusaha mendapatkan pengaruh yang lebih besar di dunia.

"Yang benar adalah bahwa terlalu sering dalam beberapa tahun terakhir China memilih jalan yang mengabaikan hukum dan norma yang membuat negara dunia makmur selama lebih dari setengah abad," katanya. "Hari-hari di Amerika Serikat mencari cara lain sudah berakhir," ujarnya.

Pence mengatakan kebijakan luar negeri pemerintah AS didasarkan pada agenda "America First" Trump. "Pemerintah AS tidak akan lagi mengejar gagasan muluk dan tidak realistis dengan mengorbankan rakyat Amerika," katanya.

Dia mengakui bahwa kebijakan luar negeri Trump berbeda dari apa yang diharapkan dunia dan Amerika Serikat menghadapi ancaman yang berbeda daripada selama Perang Dingin.

"Hari ini kita tidak menghadapi satu kekuatan super tetapi beberapa kekuatan besar yang bersaing dengan kita untuk menjadi unggulan di seluruh dunia," katanya, seraya mengatakan Amerika Serikat menghadapi "kelompok serigala" negara-negara jahat termasuk Iran, Kuba, Venezuela dan Nikaragua.
(mas)
Berita Terkait
Amerika Serikat Darurat...
Amerika Serikat Darurat Ekonomi, Berdampak ke Indonesia?
Donald Trump Kampanye...
Donald Trump Kampanye Pilpres Tanpa Kenakan Masker
DPR Amerika Serikat...
DPR Amerika Serikat Kembali Makzulkan Presiden Donald Trump
Pendukung Donald Trump...
Pendukung Donald Trump Kembali Berunjuk Rasa di Arizona
AS Kirim Kendaraan Lapis...
AS Kirim Kendaraan Lapis Baja ke Suriah
Donald Trump: Suriah...
Donald Trump: Suriah Kacau, Biarkan Saja, AS Jangan Terlibat!
Berita Terkini
Mantan Presiden Korsel...
Mantan Presiden Korsel Didakwa Korupsi karena Minta Pekerjaan untuk Menantunya
20 menit yang lalu
Terungkap! Israel Palsukan...
Terungkap! Israel Palsukan Penemuan Terowongan Hamas untuk Cegah Gencatan Senjata
47 menit yang lalu
Marah 26 Turis Hindu...
Marah 26 Turis Hindu Dibantai di Kashmir, India Lakukan 5 Pembalasan pada Pakistan
1 jam yang lalu
Hendak Buka Rekening,...
Hendak Buka Rekening, Remaja Ini Kaget Telah Di-Blacklist Seluruh Bank Malaysia sejak Usia 9 Tahun
2 jam yang lalu
Profil Victor Gao, Analis...
Profil Victor Gao, Analis yang Sebut China Bisa Hidup 5.000 Tahun Lagi Meski Ditekan AS
2 jam yang lalu
Pertama di Dunia, Uni...
Pertama di Dunia, Uni Emirat Arab Akan Gunakan AI untuk Membuat Undang-Undang
3 jam yang lalu
Infografis
Rakyat Swiss Minta Pembelian...
Rakyat Swiss Minta Pembelian 36 Jet Tempur F-35 AS Dibatalkan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved