Cerita Mantan Mata-mata Seks Rusia Dilatih Sebagai Manipulator Ulung

Senin, 29 April 2024 - 09:39 WIB
loading...
A A A
“Tetapi saya tidak pernah bertanya pada diri sendiri bagaimana perasaan saya berada di tubuh yang terus-menerus dianiaya dan diperkosa oleh laki-laki secara acak. Salah satu mantan agen FBI mengatakan saya adalah mainan rusak, bahwa saya sendiri adalah korban perdagangan seks. Tapi semua teman sekelas saya, kami tidak merasa seperti ini. Kami merasa patriotik. Kami siap berkorban dan melakukan apa pun untuk pemerintah kami. Itulah yang saya rasakan," katanya.

Strauss mengatakan kepada Fox News Digital bahwa, pada awalnya, sulit mempercayai cerita Roza. Namun setelah melakukan penelitian dan berbicara dengan sumber, sulit untuk mengabaikan klaimnya.

“Saya hanya meliput cerita Aliia selama di Rusia,” jelasnya. “Tetapi ada dunia yang berbeda, cerita yang berbeda. Ada pengalaman yang sangat intens, trauma, PTSD. Terjadi di tempat yang tidak diharapkan oleh siapa pun," katanya.

"Saya ingat pertama kali saya diperkenalkan dengan Aliia saat makan malam," kenang Strauss.

“Ketika dia mulai berbicara, semua orang menghentikan apa yang mereka lakukan. Mereka hanya mendengarkannya. Dia terdiam selama sisa makan. Hanya itu yang bisa saya pikirkan setelahnya. Ada sebuah cerita di sini yang perlu diceritakan. Dan itu juga cara dia menceritakan kisahnya. Saya belum pernah mendengar hal seperti itu sebelumnya," ujarnya.

Pada tahun 2004, Roza jatuh cinta dengan seorang pria yang ingin dia kumpulkan informasi intelijennya, menurut laporan New York Post.

Menurut outlet tersebut, rekan pria tersebut mengetahui bahwa dia adalah mata-mata. Dengan bantuan kekasihnya, Roza melarikan diri dari Moskow dan akhirnya menetap di Los Angeles.

Roza belum kembali ke Rusia selama lebih dari satu dekade, katanya.

Dia menggunakan nama baru, nama yang masih dia gunakan sampai sekarang.

Roza mengatakan meski berupaya menghentikan perdagangan manusia dan narkoba sebagai mata-mata, dia juga merasa “dimanfaatkan” oleh pemerintah Rusia.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2150 seconds (0.1#10.140)