Polandia Ingin Tampung Senjata Nuklir AS, Rusia: Itu Target Sah!
loading...
A
A
A
MOSKOW - Polandia, negara NATO yang juga tetangga Rusia, menyatakan siap untuk menjadi tuan rumah senjata nuklir Amerika Serikat (AS).
Moskow memperingatkan bahwa fasilitas penampung senjata berbahaya itu akan menjadi target sah jika terjadi konflik Rusia-NATO.
Presiden Polandia Andrzej Duda mengatakan kepada harian lokal Fakt bahwa dia telah membahas masalah penempatan senjata nuklir Amerika di negaranya.
“Saya harus mengakui bahwa ketika ditanya tentang hal ini, saya menyatakan kesiapan kami,” katanya, menyalahkan apa yang disebutnya sebagai militerisasi Moskow di wilayah barat Kaliningrad.
Duda juga menjelaskan bahwa sebagai anggota NATO, Polandia mempunyai kewajiban tertentu. “Dalam hal ini, kami hanya menerapkan kebijakan bersama," ujarnya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menyebut pernyataan Duda sebagai provokasi, yang menurutnya tidak terlalu mengejutkan.
“Pemerintah Polandia telah lama merahasiakan ambisi mereka untuk menyerap senjata nuklir AS yang ditempatkan di Eropa,” katanya kepada RIA Novosti, yang dilansir Selasa (23/4/2024).
Dia mengatakan lebih lanjut bahwa Warsawa ingin aset-aset tersebut memainkan peran tertentu dalam kebijakannya yang sangat bermusuhan terhadap Rusia.
“Tidak sulit untuk berasumsi bahwa jika senjata nuklir Amerika muncul di wilayah Polandia, fasilitas terkait akan segera dimasukkan sebagai target yang sah jika terjadi konflik militer langsung dengan NATO,” lanjut Zakharova.
Langkah potensial yang diinginkan Polandia tersebut akan menempatkan persenjataan nuklir NATO di perbatasan Belarusia, sekutu utama Moskow, serta Kaliningrad.
Saat ini, AS memiliki senjata nuklir yang ditempatkan di lima negara anggota NATO: Belgia, Jerman, Italia, Belanda, dan TĂĽrki.
Sebelumnya, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menegaskan bahwa Rusia akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi dirinya jika AS melanjutkan penempatan senjata nuklir di Polandia.
Jika AS memang menempatkan senjatanya di Polandia, kata Peskov, militer Rusia akan menganalisis kenyataan baru yang menempatkan senjata tersebut lebih dekat ke wilayahnya.
“Bagaimanapun, mereka [militer] akan mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin keamanan kami,” kata Peskov, tanpa menjelaskan secara spesifik.
Pernyataan Duda muncul setelah Rusia menempatkan senjata nuklir taktis di Belarusia tahun lalu.
Presiden Rusia Vladimir Putin menjelaskan langkah tersebut sebagai respons terhadap keputusan Inggris untuk memasok amunisi depleted uranium ke Ukraina.
Putin juga menyebutkan bahwa AS telah menempatkan banyak senjata nuklirnya di Eropa selama beberapa dekade.
Rusia telah berulang kali mengatakan bahwa mereka tidak pernah mengancam akan menggunakan persenjataan nuklirnya, dan bahwa perang nuklir tidak boleh dilakukan.
Namun bulan lalu, Putin memberi isyarat bahwa Moskow siap menghadapi skenario seperti itu “dari sudut pandang militer dan teknis".
Moskow memperingatkan bahwa fasilitas penampung senjata berbahaya itu akan menjadi target sah jika terjadi konflik Rusia-NATO.
Presiden Polandia Andrzej Duda mengatakan kepada harian lokal Fakt bahwa dia telah membahas masalah penempatan senjata nuklir Amerika di negaranya.
“Saya harus mengakui bahwa ketika ditanya tentang hal ini, saya menyatakan kesiapan kami,” katanya, menyalahkan apa yang disebutnya sebagai militerisasi Moskow di wilayah barat Kaliningrad.
Duda juga menjelaskan bahwa sebagai anggota NATO, Polandia mempunyai kewajiban tertentu. “Dalam hal ini, kami hanya menerapkan kebijakan bersama," ujarnya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menyebut pernyataan Duda sebagai provokasi, yang menurutnya tidak terlalu mengejutkan.
“Pemerintah Polandia telah lama merahasiakan ambisi mereka untuk menyerap senjata nuklir AS yang ditempatkan di Eropa,” katanya kepada RIA Novosti, yang dilansir Selasa (23/4/2024).
Dia mengatakan lebih lanjut bahwa Warsawa ingin aset-aset tersebut memainkan peran tertentu dalam kebijakannya yang sangat bermusuhan terhadap Rusia.
“Tidak sulit untuk berasumsi bahwa jika senjata nuklir Amerika muncul di wilayah Polandia, fasilitas terkait akan segera dimasukkan sebagai target yang sah jika terjadi konflik militer langsung dengan NATO,” lanjut Zakharova.
Langkah potensial yang diinginkan Polandia tersebut akan menempatkan persenjataan nuklir NATO di perbatasan Belarusia, sekutu utama Moskow, serta Kaliningrad.
Saat ini, AS memiliki senjata nuklir yang ditempatkan di lima negara anggota NATO: Belgia, Jerman, Italia, Belanda, dan TĂĽrki.
Sebelumnya, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menegaskan bahwa Rusia akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi dirinya jika AS melanjutkan penempatan senjata nuklir di Polandia.
Jika AS memang menempatkan senjatanya di Polandia, kata Peskov, militer Rusia akan menganalisis kenyataan baru yang menempatkan senjata tersebut lebih dekat ke wilayahnya.
“Bagaimanapun, mereka [militer] akan mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin keamanan kami,” kata Peskov, tanpa menjelaskan secara spesifik.
Pernyataan Duda muncul setelah Rusia menempatkan senjata nuklir taktis di Belarusia tahun lalu.
Presiden Rusia Vladimir Putin menjelaskan langkah tersebut sebagai respons terhadap keputusan Inggris untuk memasok amunisi depleted uranium ke Ukraina.
Putin juga menyebutkan bahwa AS telah menempatkan banyak senjata nuklirnya di Eropa selama beberapa dekade.
Rusia telah berulang kali mengatakan bahwa mereka tidak pernah mengancam akan menggunakan persenjataan nuklirnya, dan bahwa perang nuklir tidak boleh dilakukan.
Namun bulan lalu, Putin memberi isyarat bahwa Moskow siap menghadapi skenario seperti itu “dari sudut pandang militer dan teknis".
(mas)