Setelah Niger, Chad Isyaratkan Bakal Usir Pasukan AS

Senin, 22 April 2024 - 08:45 WIB
loading...
Setelah Niger, Chad...
Chad mengisyaratkan akan mengusir pasukan AS dari negara di Afrika Tengah tersebut. Sebelumnya Niger mengusir 1.000 tentara AS. Foto/REUTERS
A A A
NDJAMENA - Chad telah mengisyaratkan akan mengusir pasukan Amerika Serikat (AS) dari pangkalan udara di dekat ibu kota setempat, N'Djamena.

Jika pengusiran itu benar-benar terjadi, maka Chad akan mengikuti langkah Niger—negara Afrika Barat yang tidak lagi menginginkan kehadiaran tentara Amerika di wilayah mereka.

Menurut laporan beberapa media, mengutip surat-surat yang dikirim oleh menteri angkatan bersenjata negara tersebut; Kepala Staf Angkatan Udara Idriss Amine Ahmed, Chad meminta pasukan AS untuk menghentikan aktivitas di pangkalan udara dekat N'Djamena—satu-satunya tempat kehadiran militer Amerika di negara tersebut.

Surat-surat tersebut dilaporkan ditujukan kepada atase pertahanan AS. Namun, laporan yang ada berbeda-beda mengenai isi surat tersebut.



Menurut Bloomberg, yang mengaku telah melihat salah satu surat tersebut dan memverifikasinya dengan juru bicara Kementerian Luar Negeri, Chad hanya memperingatkan AS untuk menghentikan aktivitas mereka di pangkalan tersebut.

Sedangkan CNN, mengutip sumber intelijen, melaporkan bahwa dalam surat terpisah militer AS diperintahkan untuk membersihkan seluruh Pangkalan Udara Adji Kossei.

Chad juga dilaporkan mengancam akan membatalkan Status of Forces Agreement (Perjanjian Status Pasukan), dokumen yang mengatur bagaimana militer AS dapat beroperasi di negara tersebut.

“Chad belum meminta pasukan AS untuk pergi. AS dan Chad telah sepakat bahwa periode setelah pemilihan presiden Chad mendatang adalah waktu yang tepat untuk meninjau kembali kerja sama keamanan kami,” kata seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS kepada Bloomberg.

Menurut Reuters, Senin (22/4/2024), dalam surat lain yang ditujukan kepada pemerintahan transisi Chad, Amine Ahmed mengatakan dia telah mengatakan kepada atase pertahanan AS untuk menghentikan aktivitas di pangkalan udara tersebut setelah pasukan Amerika gagal memberikan dokumen yang membenarkan kehadiran mereka di sana.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2022 seconds (0.1#10.140)