AS Akan Longgarkan Travel Warning ke China

Rabu, 10 April 2024 - 11:17 WIB
loading...
AS Akan Longgarkan Travel...
AS akan melonggarkan travel warning ke China. Foto/Reuters
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat sedang mempertimbangkan untuk melonggarkan peringatan terhadap warganya yang bepergian ke China. Hal itu diungkapkan kata Wakil Menteri Luar Negeri AS Kurt Campbell.

Itu di tengah kekhawatiran bahwa peringatan tersebut mungkin telah membatasi pertukaran antara orang Amerika dan China.

"Saluran komunikasi antara Washington dan Beijing sebagian besar telah normal setelah ketegangan meningkat selama berbulan-bulan," kata Campbell dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh Komite Nasional Hubungan AS-China yang bersifat nirlaba, dilansir Reuters.

Namun, Campbell juga memperingatkan bahwa dukungan China terhadap perang Rusia di Ukraina membahayakan stabilitas hubungan.

Departemen Luar Negeri secara berkala mengeluarkan peringatan berjenjang bagi warga Amerika yang bepergian ke China, menyerukan mereka untuk mempertimbangkan kembali kunjungan atau meningkatkan kehati-hatian karena risiko “penegakan hukum setempat secara sewenang-wenang,” larangan keluar dan penahanan yang salah.

Namun presiden kedua negara telah berupaya membangun kembali pertukaran antar masyarakat sebagai pilar untuk mengelola persaingan geopolitik yang semakin meningkat antara negara adidaya.

“Saya tidak ingin terlalu terburu-buru, namun saya hanya akan mengatakan bahwa ini tentu saja merupakan masalah yang sedang dipertimbangkan secara aktif,” kata Campbell ketika ditanya apakah AS akan melonggarkan peringatan tersebut. Dia mengatakan dia menerima premis bahwa mereka telah bertindak sebagai penghambat pertukaran akademis dan lainnya.

China telah mengeluarkan peringatan perjalanannya sendiri untuk Amerika, dan mengkritik apa yang disebutnya sebagai peningkatan pelecehan terhadap warga negara China oleh agen-agen Amerika di pelabuhan masuk, tuduhan yang dibantah oleh para pejabat Amerika.

Di sini, di kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara, orang-orang bersiap untuk merayakan Idul Fitri, hari raya yang mengakhiri perayaan Ramadhan selama sebulan.

Meskipun ada peringatan dari China, ratusan ribu pelajar China belajar di Amerika Serikat dibandingkan dengan hanya beberapa ratus orang Amerika yang belajar di China.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1603 seconds (0.1#10.140)