Inggris Hadapi Tekanan Lebih Besar karena Terus Jual Senjata ke Israel
loading...
A
A
A
Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak tidak berkomitmen menerbitkan nasihat hukum tersebut, namun mengatakan London mengikuti “seperangkat peraturan, regulasi dan prosedur” yang ketat mengenai perizinan ekspor senjata.
Para menteri Inggris mengatakan penjualan pertahanan ke Israel bernilai sekitar 42 juta poundsterling (USD53 juta) pada tahun 2022.
Menurut Kampanye Melawan Perdagangan Senjata, kelompok yang melobi untuk mengakhiri penjualan senjata, Inggris telah menyetujui setidaknya 474 juta pounsterling (USD560 juta) dalam ekspor ke Israel sejak tahun 2015.
Ekspor tersebut dilaporkan mencakup suku cadang untuk rudal, tank, dan pesawat tempur, termasuk ban, kursi ejektor, baling-baling, dan peralatan penargetan laser untuk jet yang digunakan di Gaza.
Inggris juga terlibat dalam pembuatan suku cadang untuk jet tempur F-35 buatan Amerika yang digunakan angkatan udara Israel, menurut pakar pengendalian senjata Roy Isbister dari kelompok kampanye Saferworld.
“Inggris memproduksi 15% dari setiap F-35, jadi jika Inggris mengatakan ‘tidak’ terhadap ekspor, hal itu akan menjadi masalah yang signifikan, dan akan menjadi masalah bagi kemampuan Israel yang berisiko membuat marah Amerika,” ujar Isbister kepada The National.
Para menteri Inggris mengatakan penjualan pertahanan ke Israel bernilai sekitar 42 juta poundsterling (USD53 juta) pada tahun 2022.
Menurut Kampanye Melawan Perdagangan Senjata, kelompok yang melobi untuk mengakhiri penjualan senjata, Inggris telah menyetujui setidaknya 474 juta pounsterling (USD560 juta) dalam ekspor ke Israel sejak tahun 2015.
Ekspor tersebut dilaporkan mencakup suku cadang untuk rudal, tank, dan pesawat tempur, termasuk ban, kursi ejektor, baling-baling, dan peralatan penargetan laser untuk jet yang digunakan di Gaza.
Inggris juga terlibat dalam pembuatan suku cadang untuk jet tempur F-35 buatan Amerika yang digunakan angkatan udara Israel, menurut pakar pengendalian senjata Roy Isbister dari kelompok kampanye Saferworld.
“Inggris memproduksi 15% dari setiap F-35, jadi jika Inggris mengatakan ‘tidak’ terhadap ekspor, hal itu akan menjadi masalah yang signifikan, dan akan menjadi masalah bagi kemampuan Israel yang berisiko membuat marah Amerika,” ujar Isbister kepada The National.
(sya)