Siapa 7 Pekerja Kemanusiaan yang Dibom Israel di Gaza? Mayoritas Justru Warga dari Negara Sekutu Zionis

Kamis, 04 April 2024 - 13:15 WIB
loading...
Siapa 7 Pekerja Kemanusiaan yang Dibom Israel di Gaza? Mayoritas Justru Warga dari Negara Sekutu Zionis
7 pekerja lembaga kemanusiaan tewas dibom Israel. Foto/Reuters
A A A
GAZA - Serangan udara Israel terhadap konvoi bantuan di Gaza pada hari Senin (1/4/2024) menewaskan tujuh pekerja dari badan amal World Central Kitchen, termasuk warga Australia, Inggris, Polandia.

Israel mengatakan pihaknya secara keliru membunuh para pekerja bantuan dan berjanji akan melakukan penyelidikan penuh.

Siapa Pekerja Kemanusiaan yang Dibom Israel di Gaza?

1. Saifeddin Issam Ayad Abutaha dari Palestina

Siapa 7 Pekerja Kemanusiaan yang Dibom Israel di Gaza? Mayoritas Justru Warga dari Negara Sekutu Zionis

Foto/Reuters

Melansir Reuters, Warga Palestina berusia 25 tahun itu dimakamkan dalam sebuah upacara yang dihadiri ratusan orang di kampung halamannya di Rafah pada hari Selasa.

“Dia senang bekerja dengan organisasi yang memberikan bantuan kemanusiaan kepada para pengungsi, hati kami hancur atas kematianmu, Saif,” teman dekatnya, Hassan, dilansir BBC.

"Kamu telah menyakiti kami dengan kepergianmu, dan kami tidak akan melupakanmu."


2. Lalzawmi Frankcom dari Australia

Siapa 7 Pekerja Kemanusiaan yang Dibom Israel di Gaza? Mayoritas Justru Warga dari Negara Sekutu Zionis

Foto/Reuters

Pekerja bantuan Australian World Central Kitchen (WCK) Lalzawmi "Zomi" Frankcom di dapur WCK, di lokasi yang diberikan sebagai Deir Al-Balah

Dikenal oleh teman-temannya sebagai "Zomi", Lalzawmi Frankcom yang berusia 43 tahun bergabung dengan World Central Kitchen setelah sebelumnya berkarir di Commonwealth Bank.

Postingan media sosial menunjukkan dia berada di Pakistan dan Bangladesh saat terjadi banjir pada tahun 2022 dan dalam konvoi sepeda motor mengantarkan bantuan ke dataran tinggi Haiti setahun sebelumnya.

"Baginya, ini adalah pekerjaan yang sempurna, dia bisa menyajikan makanan hangat kepada orang-orang yang mungkin sedang mengalami titik terendah dalam hidup mereka," kata temannya, Bryan Weaver, kepada Reuters.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0799 seconds (0.1#10.140)