Israel Ingin Kehadiran Pasukan Keamanan Multi-nasional di Gaza, Mengapa?

Sabtu, 30 Maret 2024 - 23:23 WIB
loading...
Israel Ingin Kehadiran...
Israel menginginkan pasukan multi-nasional di Gaza. Foto/AP
A A A
GAZA - Israel sedang mempertimbangkan untuk membentuk kekuatan militer multi-nasional di Gaza untuk mengambil alih keamanan lokal. Itu dilaporkan Axios mengutip sumber-sumber pemerintah zionis.

Menurut laporan Axios, ide tersebut datang dari Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, yang mengutarakannya saat berkunjung ke Washington awal pekan ini.

Proposal tersebut membayangkan kontingen pasukan dari negara-negara Arab dikerahkan ke Gaza untuk masa transisi terbatas. Pasukan tersebut akan ditugaskan untuk mengawal dan membantu memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan dan secara umum menjaga hukum dan ketertiban di daerah kantong tersebut. Mereka juga diharapkan membantu membentuk badan pemerintahan alternatif di Gaza.

Gallant dilaporkan meminta Washington untuk mendukung inisiatif tersebut selama pertemuannya dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, Menteri Luar Negeri Antony Blinken, dan penasihat keamanan nasional Jake Sullivan.

Sementara itu, para pejabat Israel juga dilaporkan telah mendiskusikan proposal tersebut dalam beberapa pekan terakhir dengan perwakilan setidaknya dari tiga negara Arab, salah satunya adalah Mesir.



“Ada kemajuan dalam mempromosikan inisiatif ini baik dari segi kesediaan pemerintahan Biden untuk membahasnya dan dalam hal keterbukaan negara-negara Arab terhadap gagasan tersebut,” kata salah satu sumber, dilansir Axios.

Namun, seorang pejabat Arab yang tidak disebutkan namanya dari salah satu negara yang dilaporkan terlibat dalam perundingan tersebut mengatakan kecil kemungkinannya pasukan asing akan dikerahkan ke wilayah tersebut sampai permusuhan berakhir.

Seorang pejabat AS menambahkan bahwa langkah tersebut memerlukan undangan resmi dari Otoritas Palestina di Gaza dan hanya akan dilakukan dalam konteks solusi dua negara. Hal ini, kata sumber tersebut, membuat inisiatif ini tidak mungkin dilakukan dalam waktu dekat karena penolakan Israel untuk mengakui Palestina sebagai negara terpisah.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berulang kali menolak gagasan pembentukan negara Palestina setelah perang. Dia juga mengkritik resolusi Dewan Keamanan PBB yang disahkan awal pekan ini, yang menuntut gencatan senjata segera di Gaza, dan mengatakan bahwa keputusan tersebut melemahkan upaya Israel untuk membebaskan warga Israel yang ditahan oleh Hamas.

Pejuang Hamas melancarkan serangan dari Gaza ke Israel selatan pada bulan Oktober, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera banyak orang. Israel telah berjanji untuk melanjutkan operasi militernya di daerah kantong tersebut sampai mereka benar-benar melenyapkan benteng Hamas.

Menurut data terbaru Kementerian Kesehatan Palestina, lebih dari 32.000 warga Palestina telah terbunuh sejak konflik pecah.

(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Dendam, Israel Tak akan...
Dendam, Israel Tak akan Kirim Pejabat Senior ke Pemakaman Paus Fransiskus
Trump Tegaskan Universitas...
Trump Tegaskan Universitas Harvard Ancaman bagi Demokrasi
Hamas Usulkan Gencatan...
Hamas Usulkan Gencatan Senjata 5 Tahun dan Pertukaran Tahanan untuk Akhiri Perang Gaza
Hamas Kecam Pernyataan...
Hamas Kecam Pernyataan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas soal Tawanan Gaza
Presiden Otoritas Palestina...
Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas Sebut Hamas Anak-anak Jalang
70 Eks Tentara Wanita...
70 Eks Tentara Wanita Israel Desak Pemerintahan Netanyahu Bebaskan Tawanan Gaza
Harvard dan Lebih dari...
Harvard dan Lebih dari 150 Universitas AS Gugat Pemerintahan Trump
Kenapa Pangeran Tampan...
Kenapa Pangeran Tampan Al-Waleed bin Khaled Al-Saud Dijuluki Sleeping Prince Arab Saudi?
Perbandingan Kekuatan...
Perbandingan Kekuatan Militer Amerika Serikat dan China 2025: Siapa Lebih Unggul?
Rekomendasi
Sucofindo Dorong Aksi...
Sucofindo Dorong Aksi Hijau lewat Carbon Talk di Hari Bumi 2025
PPP Siap Muktamar, Sekjen:...
PPP Siap Muktamar, Sekjen: Tak ada Pergantian Pengurus Wilayah dan Cabang
Rumah BUMN SIG Dorong...
Rumah BUMN SIG Dorong Pemasaran Produk UMKM Rembang
Berita Terkini
Dendam, Israel Tak akan...
Dendam, Israel Tak akan Kirim Pejabat Senior ke Pemakaman Paus Fransiskus
2 jam yang lalu
130.000 Orang Berikan...
130.000 Orang Berikan Penghormatan Terakhir pada Paus Fransiskus di Vatikan
3 jam yang lalu
Iran Tawarkan Kemitraan...
Iran Tawarkan Kemitraan Energi Nuklir dengan AS
4 jam yang lalu
Konflik Kashmir Memanas!...
Konflik Kashmir Memanas! Tentara India dan Pakistan Saling Tembak di Perbatasan
5 jam yang lalu
Trump Tawari Arab Saudi...
Trump Tawari Arab Saudi Paket Senjata Senilai Lebih dari Rp1.684 Triliun
5 jam yang lalu
Siapa Lashkar-e-Taiba?...
Siapa Lashkar-e-Taiba? Kelompok Militan Pakistan Disebut Mendalangi Pembantaian Kashmir
6 jam yang lalu
Infografis
1.525 Tentara Lapis...
1.525 Tentara Lapis Baja Israel Tuntut Diakhirinya Perang Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved