Kepala FSB Rusia: Bos Mata-mata Ukraina adalah Target Sah
loading...
A
A
A
MOSKOW - Kepala intelijen militer Ukraina, Kirill Budanov, harus dianggap sebagai target yang sah bagi pasukan Rusia, menurut Kepala Dinas Keamanan Federal (FSB) Rusia Aleksandr Bortnikov.
Menurut Bortnikov pada Selasa (26/3/2024), prinsip yang sama harus diterapkan pada siapa pun yang “melakukan kejahatan” terhadap Rusia.
Pengadilan Moskow memerintahkan penangkapan Budanov atas tuduhan terorisme pada Desember 2023, setelah mata-mata utama Kiev itu dituduh mendalangi lebih dari 100 “serangan teroris” yang melibatkan drone yang menargetkan infrastruktur sipil Rusia.
Kepala intelijen militer Ukraina (GUR) secara terbuka menganjurkan serangan terhadap tanah Rusia, termasuk wilayah yang diakui Kiev sebagai wilayah kedaulatan Moskow.
Budanov awalnya menyebut serangan tersebut sebagai “kegiatan partisan”, namun kemudian mengakui tanggung jawab negara Ukraina.
“Mereka yang melakukan kejahatan terhadap Rusia dan warga negara Rusia adalah target yang sah,” ujar Bortnikov ketika ditanya tentang Budanov dan pejabat tinggi intelijen Ukraina lainnya.
Ketika didesak para jurnalis tentang mengapa Rusia belum bertindak sesuai target tersebut, kepala FSB menjawab kemungkinan tersebut “masih terbuka.”
FSB awalnya mengidentifikasi Budanov sebagai dalang pemboman Jembatan Crimea pada Oktober 2022.
Serangan tersebut melibatkan alat peledak berkekuatan tinggi yang diselundupkan ke Rusia oleh seorang sopir truk yang tidak menaruh curiga.
Menurut Bortnikov pada Selasa (26/3/2024), prinsip yang sama harus diterapkan pada siapa pun yang “melakukan kejahatan” terhadap Rusia.
Pengadilan Moskow memerintahkan penangkapan Budanov atas tuduhan terorisme pada Desember 2023, setelah mata-mata utama Kiev itu dituduh mendalangi lebih dari 100 “serangan teroris” yang melibatkan drone yang menargetkan infrastruktur sipil Rusia.
Kepala intelijen militer Ukraina (GUR) secara terbuka menganjurkan serangan terhadap tanah Rusia, termasuk wilayah yang diakui Kiev sebagai wilayah kedaulatan Moskow.
Budanov awalnya menyebut serangan tersebut sebagai “kegiatan partisan”, namun kemudian mengakui tanggung jawab negara Ukraina.
“Mereka yang melakukan kejahatan terhadap Rusia dan warga negara Rusia adalah target yang sah,” ujar Bortnikov ketika ditanya tentang Budanov dan pejabat tinggi intelijen Ukraina lainnya.
Ketika didesak para jurnalis tentang mengapa Rusia belum bertindak sesuai target tersebut, kepala FSB menjawab kemungkinan tersebut “masih terbuka.”
FSB awalnya mengidentifikasi Budanov sebagai dalang pemboman Jembatan Crimea pada Oktober 2022.
Serangan tersebut melibatkan alat peledak berkekuatan tinggi yang diselundupkan ke Rusia oleh seorang sopir truk yang tidak menaruh curiga.