Rusia Hancurkan 6 HIMARS dan 5 Peluncur Rudal Patriot di Ukraina dalam 3 Bulan
loading...
A
A
A
Pasukan Ukraina telah menempatkan baterai Patriot di dekat garis depan, namun tidak jelas berapa banyak peluncur yang berhasil ditargetkan Rusia. Demikian disampaikan Marina Miron, peneliti pascadoktoral di Departemen Studi Perang di King's College London, kepada Newsweek.
Sejak awal tahun 2024, Rusia mengeklaim telah menghancurkan serangkaian peralatan yang dipasok oleh Barat dan dioperasikan oleh Ukraina.
Analis Barat dan sumber-sumber Ukraina menyatakan bahwa Rusia telah menyesuaikan tekniknya, mempersingkat waktu antara menemukan aset-aset utama Ukraina dan menyerang peralatan sebelum Kyiv dapat memindahkan sistem seperti HIMARS ke tempat lain.
Shoigu juga mengeklaim pada hari Rabu bahwa Kyiv telah kehilangan empat tank Abrams buatan AS, 27 kendaraan tempur infanteri Bradley, dan lima tank Leopard buatan Jerman.
Militer Ukraina belum bersedia berkomentar atas klaim Shoigu.
Brigade Mekanik Terpisah ke-47 Ukraina menggunakan Abrams dan Bradley dalam bentrokan sengit di sekitar kota Avdiivka di Donetsk, yang direbut Rusia pada pertengahan Februari, dan dalam pertempuran berikutnya di sebelah barat pemukiman strategis tersebut.
Menurut Miron, tank-tank Barat seperti Abrams baru saja mencapai garis depan pertempuran, namun operasi mereka tertahan oleh gempuran Rusia.
Dia mengatakan dengan terbatasnya kemampuan Ukraina untuk menyamarkan peralatan utamanya, dan fakta bahwa tank-tank berat Barat tidak cocok untuk medan berlumpur di seluruh Ukraina, Moskow lebih berhasil dalam menghancurkan peralatan Kyiv.
Shoigu, dalam pernyataannya, menambahkan bahwa Ukraina telah menderita sekitar 71.000 korban jiwa sejak Januari 2024.
Angka ini sangat mirip dengan jumlah korban di pihak Rusia yang dikemukakan oleh militer Ukraina. Berdasarkan penghitungan di Kyiv, korban di pihak Rusia sepanjang tahun ini berjumlah sekitar 72.000 jiwa.
Sejak awal tahun 2024, Rusia mengeklaim telah menghancurkan serangkaian peralatan yang dipasok oleh Barat dan dioperasikan oleh Ukraina.
Analis Barat dan sumber-sumber Ukraina menyatakan bahwa Rusia telah menyesuaikan tekniknya, mempersingkat waktu antara menemukan aset-aset utama Ukraina dan menyerang peralatan sebelum Kyiv dapat memindahkan sistem seperti HIMARS ke tempat lain.
Shoigu juga mengeklaim pada hari Rabu bahwa Kyiv telah kehilangan empat tank Abrams buatan AS, 27 kendaraan tempur infanteri Bradley, dan lima tank Leopard buatan Jerman.
Militer Ukraina belum bersedia berkomentar atas klaim Shoigu.
Brigade Mekanik Terpisah ke-47 Ukraina menggunakan Abrams dan Bradley dalam bentrokan sengit di sekitar kota Avdiivka di Donetsk, yang direbut Rusia pada pertengahan Februari, dan dalam pertempuran berikutnya di sebelah barat pemukiman strategis tersebut.
Menurut Miron, tank-tank Barat seperti Abrams baru saja mencapai garis depan pertempuran, namun operasi mereka tertahan oleh gempuran Rusia.
Dia mengatakan dengan terbatasnya kemampuan Ukraina untuk menyamarkan peralatan utamanya, dan fakta bahwa tank-tank berat Barat tidak cocok untuk medan berlumpur di seluruh Ukraina, Moskow lebih berhasil dalam menghancurkan peralatan Kyiv.
Shoigu, dalam pernyataannya, menambahkan bahwa Ukraina telah menderita sekitar 71.000 korban jiwa sejak Januari 2024.
Angka ini sangat mirip dengan jumlah korban di pihak Rusia yang dikemukakan oleh militer Ukraina. Berdasarkan penghitungan di Kyiv, korban di pihak Rusia sepanjang tahun ini berjumlah sekitar 72.000 jiwa.