Balas Dendam Tragedi Ahvaz, Rudal-rudal Iran Hujani Eufrat
A
A
A
TEHERAN - Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) meluncurkan sejumlah rudal yang menghujani wilayah timur Sungai Eufrat, Senin (1/10/2018) pagi. Serangan ini diklaim sebagai balas dendam terhadap kelompok teroris yang menyerang parade militer di Ahvaz, 22 September lalu.
Media Iran, Sepah News yang mengutip pernyataan Direktorat Jenderal Hubungan Masyarakat IRGC, menyatakan beberapa rudal balistik surface-to-surface telah ditembakkan oleh Divisi Antariksa IRGC. Serangan ini diklaim telah membunuh dan melukai sejumlah besar teroris yang terlibat tragedi parade militer di Ahvaz.
Serangan terhadap parade militer tersebut dilakukan oleh empat pria bersenjata yang mengenakan seragam militer palsu. Sekitar 29 orang, termasuk belasan anggota IRGC, tewas dalam serangan kala itu. Sekitar 60 orang lainnya juga terluka.
Menurut pemerintah Iran, kelompok teroris al-Ahwaziya yang terkait dengan Arab Saudi mengklaim terlibat serangan di Ahvaz. Namun, kelompok Daesh (ISIS) juga membuat klaim serupa dengan merilis sosok-sosok para pelaku sebelum pergi ke Ahvaz.
Tiga dari empat penyerang dibunuh oleh pasukan keamanan Iran. Sedangkan pelaku keempat sempat ditangkap, namun kemudian tewas karena luka parah yang diderita.
Menurut Kementerian Intelijen Iran, pasukannya menemukan tempat persembunyian para teroris yang terlibat dalam serangan itu, dan menangkap 22 elemen yang terkiat dengan insiden tersebut.
Tak lama setelah serangan terhadap parade militer Iran, Abdulkhaleq Abdulla, penasihat politik untuk Putra Mahkota Uni Emirat Arab Mohammed bin Zayed, mengatakan pertumpahan darah di Iran itu dibenarkan.
"Menyerang sasaran militer bukanlah tindakan teroris," katanya. "Memindahkan pertempuran lebih dalam di Iran adalah opsi yang diumumkan dan akan meningkat selama fase berikutnya," ujarnya.
Serangan balasan dari Iran pada hari ini muncul empat hari setelah Wakil Komandan IRGC Brigadir Jenderal Hossein Salami memperingatkan Riyadh dan Abu Dhabi agar tidak mengganggu urusan dalam negeri Teheran atau akan menghadapi pembalasan.
"Kami akan membalas dendam untuk setiap tetes darah Ahvaz oleh (penyerang) dari unsur-unsur domestik dan asing di balik insiden ini," katanya. "Kami memperingatkan rezim Saudi dan Emirat bahwa Anda tidak dapat bertahan dari pisau pembalasan kami."
Media Iran, Sepah News yang mengutip pernyataan Direktorat Jenderal Hubungan Masyarakat IRGC, menyatakan beberapa rudal balistik surface-to-surface telah ditembakkan oleh Divisi Antariksa IRGC. Serangan ini diklaim telah membunuh dan melukai sejumlah besar teroris yang terlibat tragedi parade militer di Ahvaz.
Serangan terhadap parade militer tersebut dilakukan oleh empat pria bersenjata yang mengenakan seragam militer palsu. Sekitar 29 orang, termasuk belasan anggota IRGC, tewas dalam serangan kala itu. Sekitar 60 orang lainnya juga terluka.
Menurut pemerintah Iran, kelompok teroris al-Ahwaziya yang terkait dengan Arab Saudi mengklaim terlibat serangan di Ahvaz. Namun, kelompok Daesh (ISIS) juga membuat klaim serupa dengan merilis sosok-sosok para pelaku sebelum pergi ke Ahvaz.
Tiga dari empat penyerang dibunuh oleh pasukan keamanan Iran. Sedangkan pelaku keempat sempat ditangkap, namun kemudian tewas karena luka parah yang diderita.
Menurut Kementerian Intelijen Iran, pasukannya menemukan tempat persembunyian para teroris yang terlibat dalam serangan itu, dan menangkap 22 elemen yang terkiat dengan insiden tersebut.
Tak lama setelah serangan terhadap parade militer Iran, Abdulkhaleq Abdulla, penasihat politik untuk Putra Mahkota Uni Emirat Arab Mohammed bin Zayed, mengatakan pertumpahan darah di Iran itu dibenarkan.
"Menyerang sasaran militer bukanlah tindakan teroris," katanya. "Memindahkan pertempuran lebih dalam di Iran adalah opsi yang diumumkan dan akan meningkat selama fase berikutnya," ujarnya.
Serangan balasan dari Iran pada hari ini muncul empat hari setelah Wakil Komandan IRGC Brigadir Jenderal Hossein Salami memperingatkan Riyadh dan Abu Dhabi agar tidak mengganggu urusan dalam negeri Teheran atau akan menghadapi pembalasan.
"Kami akan membalas dendam untuk setiap tetes darah Ahvaz oleh (penyerang) dari unsur-unsur domestik dan asing di balik insiden ini," katanya. "Kami memperingatkan rezim Saudi dan Emirat bahwa Anda tidak dapat bertahan dari pisau pembalasan kami."
(mas)