Tragisnya Pesawat Rusia Dimangsakan Israel ke S-200 Suriah
A
A
A
MOSKOW - Moskow menganggap pilot jet tempur Israel sengaja memangsakan pesawat pengintai Il-20 Rusia kepada sistem rudal pertahanan S-200 Suriah hingga tragedi terjadi. Moskow anggap tindakan Tel Aviv sebagai musuh karena insiden itu menewaskan 15 tentaranya.
Awalnya, sekitar jet tempur F-16 Israel menyerang wilayah Latakia, Suriah, pada Senin (17/9/2018) malam. Militer Damaskus merespons dengan mengaktifkan sistem rudal pertahanan S-200-nya.
Baca Juga: 4 Jet Tempur Israel Serang Suriah, Pesawat Rusia Hilang Kontak
Saat militer Damaskus merespons itulah, pesawat Il-20 sedang dalam perjalanan pulang ke pangkalannya di Khmeimim, Latakia dan tak sengaja terkena tembakan sistem pertahanan tersebut. Awalnya, pesawat dilaporkan hilang kontak dengan jumlah awak 14 personel. Namun, pesawat itu kini dinyatakan jatuh dan jumlah awak yang jadi korban direvisi menjadi 15 orang.
Kementerian Pertahanan Rusia tidak menyalahkan militer Damaskus dan menganggap insiden itu sebagai "friendly fire" atau "tembakan bersahabat". Sebaliknya, militer Tel Aviv yang disalahkan.
"Kami melihat tindakan militer Israel sebagai musuh," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov kepada stasiun televisi pemerintah Rusia yang dikutip Reuters, Selasa (18/9/2018). "Akibat tindakan militer Israel yang tidak bertanggung jawab, 15 personel layanan (militer) Rusia tewas."
Baca Juga: Rusia Salahkan Israel atas Jatuhnya Pesawat Mereka di Suriah
Menurut kementerian itu, jet F-16 Israel yang melakukan serangan udara menggunakan pesawat Rusia sebagai tameng untuk memungkinkan mereka mendekati target mereka di darat tanpa terkena tembakan sistem anti-pesawat Suriah.
"Bersembunyi di belakang pesawat Rusia, pilot Israel meletakkannya di garis tembak sistem anti-pesawat Suriah. Akibatnya, Il-20 ...ditembak jatuh oleh sistem rudal S-200 (Suriah)," ujar Konashenkov.
"Pilot Israel tidak mungkin gagal melihat pesawat Rusia, karena (pesawat) itu datang ke darat dari ketinggian 5 km. Namun demikian, mereka sengaja melakukan provokasi ini," kata Konashenkov.
"Ini benar-benar tidak sesuai dengan semangat kemitraan Rusia-Israel. Kami berhak untuk mengambil langkah-langkah sepadan dalam menanggapi," imbuh Konashenkov.
Baca Juga: AS Sebut Pesawat Rusia yang Hilang Ditembak Jatuh Suriah
Sementara itu, militer Tel Aviv mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa jet-jet tempurnya sudah berada di wilayah udara Israel ketika insiden itu terjadi.
Tel Aviv menyampaikan belasungkawa atas kematian 15 tentara Moskow, namun menyimpulkan pemerintah Suriah yang sepenuhnya bertanggung jawab.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu telah berbicara dengan Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman. Shoigu mengatakan kepadanya bahwa Moskow memegang Israel yang sepenuhnya bertanggung jawab atas penembakan pesawat itu.
Awalnya, sekitar jet tempur F-16 Israel menyerang wilayah Latakia, Suriah, pada Senin (17/9/2018) malam. Militer Damaskus merespons dengan mengaktifkan sistem rudal pertahanan S-200-nya.
Baca Juga: 4 Jet Tempur Israel Serang Suriah, Pesawat Rusia Hilang Kontak
Saat militer Damaskus merespons itulah, pesawat Il-20 sedang dalam perjalanan pulang ke pangkalannya di Khmeimim, Latakia dan tak sengaja terkena tembakan sistem pertahanan tersebut. Awalnya, pesawat dilaporkan hilang kontak dengan jumlah awak 14 personel. Namun, pesawat itu kini dinyatakan jatuh dan jumlah awak yang jadi korban direvisi menjadi 15 orang.
Kementerian Pertahanan Rusia tidak menyalahkan militer Damaskus dan menganggap insiden itu sebagai "friendly fire" atau "tembakan bersahabat". Sebaliknya, militer Tel Aviv yang disalahkan.
"Kami melihat tindakan militer Israel sebagai musuh," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov kepada stasiun televisi pemerintah Rusia yang dikutip Reuters, Selasa (18/9/2018). "Akibat tindakan militer Israel yang tidak bertanggung jawab, 15 personel layanan (militer) Rusia tewas."
Baca Juga: Rusia Salahkan Israel atas Jatuhnya Pesawat Mereka di Suriah
Menurut kementerian itu, jet F-16 Israel yang melakukan serangan udara menggunakan pesawat Rusia sebagai tameng untuk memungkinkan mereka mendekati target mereka di darat tanpa terkena tembakan sistem anti-pesawat Suriah.
"Bersembunyi di belakang pesawat Rusia, pilot Israel meletakkannya di garis tembak sistem anti-pesawat Suriah. Akibatnya, Il-20 ...ditembak jatuh oleh sistem rudal S-200 (Suriah)," ujar Konashenkov.
"Pilot Israel tidak mungkin gagal melihat pesawat Rusia, karena (pesawat) itu datang ke darat dari ketinggian 5 km. Namun demikian, mereka sengaja melakukan provokasi ini," kata Konashenkov.
"Ini benar-benar tidak sesuai dengan semangat kemitraan Rusia-Israel. Kami berhak untuk mengambil langkah-langkah sepadan dalam menanggapi," imbuh Konashenkov.
Baca Juga: AS Sebut Pesawat Rusia yang Hilang Ditembak Jatuh Suriah
Sementara itu, militer Tel Aviv mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa jet-jet tempurnya sudah berada di wilayah udara Israel ketika insiden itu terjadi.
Tel Aviv menyampaikan belasungkawa atas kematian 15 tentara Moskow, namun menyimpulkan pemerintah Suriah yang sepenuhnya bertanggung jawab.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu telah berbicara dengan Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman. Shoigu mengatakan kepadanya bahwa Moskow memegang Israel yang sepenuhnya bertanggung jawab atas penembakan pesawat itu.
(mas)