Puluhan Roket Katyusha Hizbullah Gempur Pangkalan Udara Meron Israel

Senin, 11 Maret 2024 - 19:30 WIB
loading...
Puluhan Roket Katyusha Hizbullah Gempur Pangkalan Udara Meron Israel
Hizbullah mengebom pangkalan utama pengatur lalu lintas udara Israel di sepanjang perbatasan dengan Lebanon. Foto/media militer Hizbullah
A A A
BEIRUT - Sejumlah rudal ditembakkan dari Lebanon selatan menuju daerah perbatasan di Israel utara, media Israel melaporkan pada Minggu (10/3/2024).

Army Radio Israel melaporkan, “Sekitar 35 rudal ditembakkan dari Lebanon ke Pangkalan Udara Meron. Beberapa rudal berhasil dicegat, sementara sisanya mendarat di area terbuka.”

Kelompok Hizbullah yang berbasis di Lebanon mengumumkan mereka menargetkan “permukiman Israel di Meron dengan puluhan roket Katyusha, sebagai bagian dari dukungan terhadap rakyat Palestina yang teguh di Jalur Gaza.”

Hizbullah menegaskan, “Serangan itu juga sebagai tanggapan terhadap serangan musuh (Israel) terhadap desa-desa di selatan dan rumah-rumah warga sipil, termasuk serangan terbaru Israel terhadap kota Khirbet Selm.”

Sebelumnya, Kantor Berita Nasional Lebanon melaporkan sebanyak lima warga Lebanon tewas dan sembilan orang lainnya terluka pada hari Sabtu dalam pemboman Israel yang menargetkan satu rumah di kota Khirbet Selm.

Selain itu, kelompok Hizbullah Lebanon mengatakan pada Sabtu bahwa tiga pejuangnya tewas dalam bentrokan lintas batas dengan pasukan Israel.

Para pejuang tersebut diidentifikasi sebagai Jaafar Ali Marji, Ali Jaafar Marji, dan Hassan Jaafar Marji, menurut pernyataan Hizbullah yang dirilis pada Sabtu. Hizbullah tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Ketegangan Meningkat


Sejak dimulainya perang Israel di Gaza, pada tanggal 7 Oktober, gerakan Hizbullah Lebanon telah terlibat secara langsung, namun secara relatif terbatas, dalam perang melawan rezim kolonial Israel.

Menurut sumber Hizbullah, gerakan tersebut telah melakukan 169 operasi militer dalam 120 hari pertama perang, menewaskan lebih dari 2.000 tentara Israel.

Israel telah menduduki sebagian wilayah Lebanon selama beberapa dekade dan baru meninggalkan negara itu pada tahun 2000, menyusul perlawanan keras Lebanon di bawah kepemimpinan Hizbullah.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1043 seconds (0.1#10.140)