AS Tangkap Tentaranya karena Jual Dokumen Rahasia Militer ke China

Jum'at, 08 Maret 2024 - 13:14 WIB
loading...
A A A
Schultz dan rekan konspiratornya diduga setuju untuk menjalin kemitraan jangka panjang.

Pada Juli 2022, penyelidik menuduh Schultz mengirimkan informasi tentang Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS), jenis sistem yang dikirim AS ke Ukraina untuk digunakan melawan Rusia.

Dia juga dituduh mengirimkan dokumen sensitif tentang peralatan hipersonik dan ringkasan latihan militer AS pada Agustus 2022.

Dokumen pengadilan merinci pertukaran selama berbulan-bulan di mana rekan konspirator yang tidak disebutkan namanya meminta dokumen tertentu dan Schutlz menurutinya, menjual lusinan catatan sensitif seharga ribuan dolar sekaligus.

Uang tampaknya menjadi motivasinya. Dalam salah satu pesannya, Schultz mengatakan kepada rekan konspiratornya: "Saya perlu mendapatkan kembali BMW saya yang lain."

"Saya akan terus mengirimkan Anda informasi yang berlimpah," tulisnya kepada konspirator tersebut, yang dikutip jaksa.

Tentara aktif itu kemudian mengungkapkan keinginannya untuk membandingkan dirinya dengan Jason Bourne, mata-mata fiksi yang diciptakan oleh penulis Robert Ludlum.

Pada bulan Agustus 2023, Schultz—yang tugasnya antara lain memberikan instruksi kepada orang lain tentang cara menangani informasi rahasia dengan benar—berdiskusi dengan petugasnya yang berasal dari China mengenai penangkapan terpisah pada bulan itu terhadap dua pelaut Angkatan Laut AS yang dituduh mengirimkan informasi sensitif ke China.

Rekan konspirator Schultz menasihatinya untuk berhati-hati, menurut dokumen pengadilan.

Pada bulan November 2023, jaksa penuntut menuduh sang rekan konspirator meminta Schultz untuk mendiskusikan pekerjaan "untuk tahun depan".
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1715 seconds (0.1#10.140)