Ke Vietnam, Jokowi Akan Dorong Percepatan Pembahasan Batas Laut

Kamis, 06 September 2018 - 16:28 WIB
Ke Vietnam, Jokowi Akan Dorong Percepatan Pembahasan Batas Laut
Ke Vietnam, Jokowi Akan Dorong Percepatan Pembahasan Batas Laut
A A A
JAKARTA - Presiden Indonesia, Joko Widodo atau Jokowi, akan berkujung ke Vietnam pada pertengahan pekan depan. Salah satu isu yang akan dibahas dalam kunjungan itu adalah mengenai batas Zona Ekonomi Esklusif (ZEE) antara kedua negara.

Sejauh ini, masih ada satu titik batas ZEE yang masih menjadi pembahasan kedua negara. Titik tersebut berlokasi di sekitaran kawasan Natuna.

"Akan dibahas soal percepatan negosiasi batas ZEE kedua negara. Sudah berlangsung cukup lama. Perundingan batas maritim tidak mudah. Kita harpkan ada political push dari kedua pemimpin agar ini semakin dipercepat," ujar Direktur Kerja Sama Asia dan Pasifik Kementerian Luar Negeri Indonesia, Edy Yusup, Jakarta, Kamis (6/9/2018).

Edy kemudian menuturkan, selain membahas batas ZEE, dalam kunjungan ke Hanoi, Jokowi juga akan membahas peningkatan kerja sama untuk kembangkan potensi ekonomi dan perluasan akses pasar.

Dia mengatakan, Indonesia dan Vietnam punya populasi terbesar di ASEAN dan pertumbuhan ekonomi kedua negara dalam tiga tahun terakhir cukup bagus. Edy menilai, kedua negara punya potensi yang bisa dikemangkan.

Selain itu, papar Edy, akan ada juga pembahasan mengenai peningkatan kerja sama perdagangan dan investasi.

"Upaya yang jadi perhatian adalah terkait dengan mengurangi hambatan perdagangan di kedua negara. Akan ada juga pembahasan mengenai kerja sama maritim dan perikanan," ucapnya.

Pria berkacamata itu lalu menyatakan, akan ada sejumlah MoU kerja sama yang akan diteken dalam kunjungan yang akan berlangsung pada 11-13 September mendatang itu.

"Rencana aksi implementasi kemitraan strategis Indonesia-Vietnam. Rencana aksi untuk tindak lanjut hubungan dalam kerangka kerja sama kita periode 2019-2023. MoU kesehatan, yang merupakan pembaruan MoU yang ditandangi tahun 1992 lalu," terangnya.

"Implementasi MoU bidang pariwisata, ini tindak lanjut dari program kerja mengenai MoU pariwisata yang disepakati 1994 lalu. Dan akan ada Joint Communique mengenai pencurian ikan. Ini semua masih dalam pembahasan dan semoga selesai sebelum pertemuan," pungkasnya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5506 seconds (0.1#10.140)