Inggris Akan Kirim 10.000 Drone Canggih ke Ukraina untuk Perang Melawan Rusia

Jum'at, 08 Maret 2024 - 09:02 WIB
loading...
Inggris Akan Kirim 10.000...
Inggris akan mengirim lebih dari 10.000 drone canggih ke Kyiv untuk membantu perang Ukraina melawan invasi Rusia. Foto/REUTERS
A A A
LONDON - Inggris akan memasok lebih dari 10.000 drone canggih kepada Ukraina untuk membantu perangnya melawan invasi Rusia.

Keputusan itu diumumkan pemerintah Inggris pada hari Kamis ketika Menteri Pertahanannya, Grant Shapps, mengunjungi Kyiv.

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pihaknya mengeluarkan tambahan dana sebesar ÂŁ125 juta (USD160 juta) untuk membeli drone mutakhir, sehingga keseluruhan paket bantuan drone ke Ukraina menjadi ÂŁ325 juta.

Dana tersebut akan digunakan untuk mengirimkan lebih dari 10.000 drone untuk angkatan bersenjata Ukraina sepanjang tahun, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.



Sebagian besar adalah drone dengan pandangan first-person view, serta drone serangan satu arah, drone pengawasan, dan drone maritim.

“Saya meningkatkan komitmen kami untuk mempersenjatai Ukraina dengan drone baru dan canggih yang datang langsung dari industri pertahanan terkemuka dunia di Inggris,” kata Shapps, pada kunjungan ketiganya ke Ukraina, yang bertemu dengan Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov dan Presiden Volodymyr Zelensky, seperti dikutip AFP, Jumat (8/3/2024).

Inggris menyatakan telah memberikan lebih dari ÂŁ7 miliar dukungan militer kepada Ukraina sejak Rusia menginvasi negara tetangganya tersebut pada Februari 2022. Inggris juga telah melatih puluhan ribu tentara Ukraina.

Ukraina adalah negara pertama yang menyediakan senjata jarak jauh kepada militer Ukraina, setelah mengumumkan pada Mei lalu bahwa mereka akan mengirimkan rudal Storm Shadow yang diluncurkan dari udara.

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan bahwa pasukan Ukraina telah menggunakan berbagai jenis drone dalam perang tersebut."Menghancurkan dan merusak ribuan peralatan dan kendaraan Rusia," katanya.

Kyiv, yang menghadapi kekurangan personel dan senjata, saat ini berada dalam posisi yang tidak menguntungkan dalam perang melawan Rusia setelah Moskow memperoleh kemajuan di medan perang garis depan baru-baru ini.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2859 seconds (0.1#10.140)