PM Malaysia Anggap Barat Munafik: Keras pada Rusia, tapi Diam pada Israel

Jum'at, 08 Maret 2024 - 08:11 WIB
loading...
PM Malaysia Anggap Barat Munafik: Keras pada Rusia, tapi Diam pada Israel
PM Malaysia Anwar Ibrahim anggap para pemimpin Barat munafik, yakni keras pada Rusia yang menginvasi Ukraina, dan diam pada Israel yang membantai warga Palestina. Foto/Bernama
A A A
CANBERRA - Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim menganggap para pemimpin Barat munafik. Menurutnya, mereka keras mengutuk invasi Rusia terhadap Ukraina, namun diam dan membiarkan Israel membunuh warga Palestina secara serampangan.

Komentar Anwar disampaikan saat berpidato di Australian National University di Canberra pada hari Kamis.

Menurutnya, selama enam dekade, Barat telah memberikan “kekuasaan penuh” kepada Israel untuk terus melakukan “amukan yang mematikan terhadap warga Palestina.”

“Sayangnya, tragedi memilukan yang terus terjadi di Jalur Gaza telah memperlihatkan sifat mementingkan diri sendiri dari tatanan berbasis aturan yang sangat dihargai dan dibanggakan,” kata PM Anwar.



"Respons yang berbeda dan tidak konsisten dari negara-negara Barat terhadap konflik Rusia-Ukraina dan Israel-Gaza tidak masuk akal,” ujarnya, seperti dikutip dari The Guardian, Jumat (8/3/2024).

Menurutnya, merupakan tindakan bodoh untuk percaya bahwa negara-negara lain, termasuk di Indo-Pasifik, tidak akan melihat adanya inkonsistensi dalam penerapan hukum internasional.

Australia, Kanada, Jerman, Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Belanda dan negara-negara lain menangguhkan pendanaan untuk UNRWA awal tahun ini setelah badan tersebut meluncurkan penyelidikan atas tuduhan bahwa 12 anggota staf telah berpartisipasi dalam serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober.

Perang Gaza pecah pada 7 Oktober setelah Hamas melancarkan serangan mendadak lintas batas terhadap Israel, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menculik sekitar 250 orang--menurut penghitungan rezim Zionis.

Sebagai tanggapan, Israel melancarkan serangan udara besar-besaran dan operasi darat di daerah kantong Palestina tersebut. Lebih dari 30.000 orang telah tewas dalam invasi brutal Israel, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

PBB telah memperingatkan akan terjadinya krisis kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan kekurangan makanan dan obat-obatan yang parah di Jalur Gaza.
(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0914 seconds (0.1#10.140)