Pangeran Arab Saudi: Dunia Diam saat Gaza Menderita Pelanggaran HAM Paling Keji

Selasa, 27 Februari 2024 - 15:01 WIB
loading...
Pangeran Arab Saudi: Dunia Diam saat Gaza Menderita Pelanggaran HAM Paling Keji
Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan kecam diamnya dunia internasional atas penderitaan rakyat Palestina di Gaza akibat invasi brutal Israel. Foto/REUTERS
A A A
JENEWA - Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan menyampaikan kecaman keras terhadap dunia internasional yang diam melihat penderitaan rakyat Palestina di Gaza akibat invasi brutal Israel.

Kecaman itu disampaikan ketika Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB membuka sesi baru di Jenewa.

Merujuk pada pembantaian hampir 30.000 warga Palestina di Gaza oleh Israel dalam perangnya melawan Hamas sejak 7 Oktober lalu, Pangeran Faisal mengatakan tidak ada dialog institusional yang bisa dianggap serius jika situasi di Palestina diabaikan.

“Hak-hak apa yang kita bicarakan, dan Gaza berada di bawah reruntuhan?" tanya Pangeran Arab Saudi tersebut, seperti dikutip Al Arabiya, Selasa (27/2/2024).



"Bagaimana komunitas internasional bisa tetap diam, dan masyarakat Gaza menjadi pengungsi dan menderita akibat pelanggaran HAM yang paling keji?” lanjut diplomat top Arab Saudi itu saat memberikan sambutan pada sidang ke-55 Dewan HAM PBB.

Pangeran Faisal menambahkan: “Meskipun terjadi kematian 30.000 orang dan lebih dari 2 juta orang kelaparan, kurangnya keamanan dan layanan dasar, seperti air, listrik dan obat-obatan, Dewan Keamanan [PBB] masih membiarkan pertemuan-pertemuan tersebut tanpa hasil.”

Dia mengacu pada upaya berulang kali yang gagal oleh DK PBB untuk mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata di Gaza.

Amerika Serikat telah memveto proposal tersebut pada tiga kesempatan berbeda, sehingga memicu kemarahan sebagian besar komunitas internasional.

Washington mengatakan bahwa gencatan senjata dalam situasi saat ini tidak akan membantu situasi, dan baru-baru ini mengeklaim bahwa hal ini akan mengganggu diskusi yang sedang berlangsung untuk menjamin pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0911 seconds (0.1#10.140)