Gunung Papua Nugini Meletus, Ribuan Penduduk Melarikan Diri

Sabtu, 25 Agustus 2018 - 16:49 WIB
Gunung Papua Nugini Meletus, Ribuan Penduduk Melarikan Diri
Gunung Papua Nugini Meletus, Ribuan Penduduk Melarikan Diri
A A A
PORT MORESBY - Sebuah gunung berapi pulau di pantai utara Papua Nugini meletus pada Sabtu (25/8/2018) pagi, memaksa 2.000 penduduk desa melarikan diri dari aliran lava. Demikian laporan pusat bencana nasional setempat.

Manam Island, yang lebarnya hanya 10 km, adalah salah satu gunung berapi paling aktif di negara Pasifik dan merupakan rumah bagi sekitar 9.000 orang.

"Tiga desa secara langsung berada di jalur aliran lava dan penduduk harus dievakuasi ke daerah yang lebih aman," Martin Mose, direktur Pusat Bencana Nasional PNG, mengatakan melalui telepon seperti dikutip dari Reuters.

The Rabaul Volcano Observatory (RVO) melaporkan letusan dimulai pada pukul 6 pagi waktu setempat, mengirimkan kolom abu 15 km di atas permukaan laut.

Hujan abu sangat berat sehingga pohon-pohon patah tak kuasa menahan beban, RVO mengatakan dalam buletin informasinya.

"Daerah yang paling terkena dampak adalah Baliau dan Kuluguma dan karena visibilitas yang sangat buruk yang disebabkan oleh hujan abu, orang-orang menggunakan cahaya obor untuk bergerak," katanya.

Steve Saunders dari RVO mengatakan itu adalah letusan yang luar biasa besar.

"Tidak ada korban sejauh yang kami ketahui, tetapi kami mengatakan kepada orang-orang untuk menjauhkan diri dari lembah-lembah untuk risiko aliran lumpur ... ada selimut abu tebal yang tebal di sisi dan jika ada hujan deras, kami membuat orang sadar ancaman,” katanya melalui telepon.

Saunders mengatakan fase awal dari letusan sudah berakhir tetapi lubang baru telah terbuka, menunjukkan kemungkinan aktivitas susulan.

Pusat Penasihat Abu Vulkanik Darwin (DVAAC) mengeluarkan peringatan ancaman terhadap penerbangan untuk mengubah rute di sekitar awan abu, yang berada di atas tingkat jelajah maskapai komersial.

"Awan itu diperkirakan akan hilang selama 12 jam ke depan," ahli meteorologi DVAAC Amanda Alford mengatakan kepada Reuters.

Letusan sebelumnya di Manam telah membunuh warga yang menghirup abu atau terkubur tanah longsor, menurut situs informasi vulkanik volcanodiscovery.com.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3518 seconds (0.1#10.140)